Banyak pameo berujar bahwasanya menjadi seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) adalah impian banyak orang terutama bagi mereka yang sudah selesai studi dan siap bekerja lanjut berkarya bagi bangsa dan negara. Terbukti, sebagian besar rekrutmen seleksi CPNS atau CASN hampir dibanjiri mereka yang berpakaian putih-hitam dengan sejuta impian dan harapan bagi diri sendiri, bangsa dan negara.
Lantas, bagaimana dan apa yang harus kita lakukan kalau kita sudah lulus seleksi dan terjun langsung mengambil bagian sebagai ASN, baik PNS atau PPPK di seluruh instansi di Republik Indonesia?
Untuk itu bagi seorang ASN, hendaknya jangan menjadi birokrat atau pegawai dengan skill dan kompetensi yang biasa-biasa saja, atau lazim disebut dengan mereka yang memiliki kualitas medioker. Kualitas medioker adalah kualitas pegawai yang biasa saja, sedang dan tidak menonjol dibanding para birokrat lain.
ASN tidak korupsi saja memang bagus, tapi itu tidaklah cukup. Aparat anti korupsi, bersih dan berintegritas, itu bagus, namun itu belum cukup. Menjadi seorang birokrat pemerintah, kita juga dituntut harus inovatif dan melek digital serta fasih mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Untuk itu, bagi para ASN Republik Indonesia di semua lini untuk tetap mengasah skill dan keahlian, khususnya menyambut kehadiran "Kecerdasan Artifisial" atau lazim disebut Artifical Intelligence (AI). Nah, menjelang akhir Bulan Juni ini salah satunya kesempatan baik bagi para ASN untuk turut serta dalam webinar nasional bertajuk "AI untuk ASN Indonesia : Menguasai Copilot dan Teknik Prompting"
Webinar secara daring tersebut bakal dihelat pekan depan nanti pada Hari Rabu, Tanggal 25 Juni 2025, mulai pukul 13.00 - 16.00 WIB. Jika anda berminat, segera daftarkan diri anda pada tautan https://bit.ly/ElevAIteforCivilServants-Abdimuda
Para Sobat ASN, webinar ini hadir berkat kolaborasi lintas instansi. Yakni Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia bersama Plan Indonesia dan Microsoft, bersama Abdimuda dengan Good News From Indonesia (GNFI).
Jadi ASN bersih, cerdas, anti korupsi kolusi nepotisme saja tidak cukup. Tapi sebagai ASN juga wajib menjadi ASN pintar dan siap bertransformasi menjadi pelayan publik kelas dunia. Salah satunya dengan memperdalam kemampuan digital dan AI anda. Bersama kita wujudkan birokrasi Indnesia yang lebih modern, efisien dan cerdas berbasis teknologi.