Webinar, webinar, webinar, hasilnya apa?

Gambar sampul Webinar, webinar, webinar, hasilnya apa?

Sejak Pandemi Covid 19, webinar menjadi sarana yang disukai oleh hampir seluruh entitas. Tidak ketinggalan banyak instansi pemerintah juga turut berlomba menyelenggarakan webinar dengan berbagai bahasan. Gayung bersambut, hal ini pun mendapat atensi dari para Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain dengan motivasi “siapa tahu” mendapat ilmu baru dan “siapa tahu” sertifikatnya berguna, alasan lain gandrungnya ASN mengikuti webinar adalah karena webinar dapat diikuti dengan sambilan saja. Sehingga apabila diingat-ingat lagi, dari sekian banyak webinar dan sertifikatnya yang terkumpul, rasanya tidak ada yang benar-benar berdampak.

Namun tren webinar ini tidak sepenuhnya formalitas dan omong kosong belaka. Banyak substansi yang dapat dipetik oleh ASN dalam upaya pengembangan talentanya. Tidak sedikit pula ASN yang telah mendapat banyak pemahaman dan wawasan aplikatif dari webinar, yang dengan demikian semakin membuka lebar kesempatan baru baginya. Lantas bagaimana agar bisa menjadi ASN yang seperti itu? Untuk menerima manfaat maksimal dari webinar, maka setiap ASN harus mengikutinya, menggunakan istilah yang tengah populer saat ini, dengan penuh berkesadaran atau mindfulness.

Ikuti webinar yang esensial. Dimulai dari sebelum webinar, ASN harus memiliki tujuan yang sudah jelas. Ikutilah webinar yang benar-benar sesuai dengan ketertarikan atau yang mendukung tujuan yang lebih besar. Greg Mckeown dalam bukunya berjudul esensialisme: pentingkan yang penting saja, mengutip petuah bijak dari Lin Yutang di bab pertamanya, “Kebijaksanaan hidup meliputi penghapusan hal-hal yang bukan pokok”. Di buku tersebut ia juga membuktikan bahwa dengan hanya mengerjakan yang essensial saja, di mana hal essensial tersebut berbeda bagi masing-masing orang, barulah pencapaian tertinggi seseorang akan terpuaskan. Oleh karena itu, sangat tidak tepat menginvenstasikan waktu dan tenaga kita yang berharga ini pada webinar dengan topik-topik yang acak. Untuk memilih webinar terbaik dan sesuai, tentukanlah nilai atau poin-poin apa yang ingin dicari terlebih dahulu. Dengan demikian, upaya-upaya berkesadaran dalam mengikuti webinar lainnya akan menjadi lebih mudah.

Dengar dan catat! Dengarkanlah secara aktif, karena mendengar tidak selalu menjadi kegiatan pasif, materi yang disampaikan oleh nara sumber bahkan kalau perlu kenali juga sudut pandang materi dari moderatornya. Temukan nilai-nilai pentingnya dan catatlah. Selain meningkatkan ingatan serta pengertian terhadap hubungan-hubungan, mencatat juga membantu mempertahankan fokus kita pada webinar. Satu tips bagus dalam mencatat adalah dengan membuat garis yang membagi dua lembar catatan kita. Bagian kiri yang lebar untuk mencatat materi menarik dari nara sumber, sedangkan yang lebih sempit lainnya adalah untuk mencatat ataupun menggambarkan reaksi apapun yang kita pikir dan rasakan atas materi tersebut. Semisal saja saat di bagian materi kita mencatat bahwa penulisan NIP yang benar adalah tanpa titik diikuti dengan nomor NIP yang tanpa spasi, di bagian reaksi dapat dicatat misal “Oh ternyata selama ini penulisan NIP teman2 di sini salah ya, memangnya atas dasar apa sih ketentuan penulisan seperti itu? Herman deh…” dengan ditambah gambar emoji skepstis yang lucu. Dengan demikian, kegiatan mencatat ini akan menjadi seru dan mengasyikkan, alih-alih membosankan.

Perbanyaklah interaksi. Jangan berpuas diri dengan mengikuti webinar melalui YouTube. Di sana, kesempatan kita untuk membuat interaksi akan sangat terbatas. Melainkan daftarlah ke zoom (atau aplikasi lain yang dipakai) beberapa waktu sebelumnya agar tidak tertolak karena alasan kuota peserta telah penuh. Semakin banyak interaksi selama mengikuti webinar, akan semakin banyak pula pemahaman-pemahaman bermakna yang akan kita dapat. Interaksi tersebut tidak terbatas hanya dengan bertanya pada nara sumber, meskipun hal itu memang sangat berdaya. Tetapi kita juga bisa membuat interaksi berupa komentar-komentar ringan di kolom percakapan ataupun mengirim emoji yang sesuai. Bahkan kita dapat membuka percakapan pribadi dengan peserta lain, dengan latar belakang dan ketertarikan yang sama terhadap topik yang dibahas, sangat mungkin kita akan menemukan teman baru yang cocok untuk diskusi-diskusi lebih lanjut. Hal-hal kecil seperti ini membuat kita semakin merasa terlibat dalam setiap webinar, sehingga akan membesarkan kepercayaan diri kita untuk mengalami lebih banyak interaksi lagi.

Konsep utama dalam berkesadaran adalah dengan selalu berada di sini dan saat ini. Minimalisir apapun gangguan yang mungkin muncul dan fokuslah pada webinar saja. Setelah semuanya selesai, evaluasi kembali catatan-catatan selama webinar dan, yang paling penting, tentukan apa tindak lanjut atas webinar tersebut. Menuruti Prinsip Pareto, 20% webinar yang kita ikuti dengan berkesadaran ini mudah-mudahan akan berdampak pada 80% pencapaian tujuan kita. Aamiin.

#KompetisiArtikel #KompetisiMenulis #SembariDinas #AbdiMuda #KompetisiASN #LombaASN #MenulisdiSembariDinas #ASNPunyaCerita #PengembanganTalentaASN

Bagikan :