Umbi* ASN bertanya pada dirinya, "Where do you see yourself in 5 years"

Gambar sampul Umbi* ASN bertanya pada dirinya, "Where do you see yourself in 5 years"

Mungkin ada yang masih ingat atau punya pengalaman interview, ada  salah satu  pertanyaan yang sangat umum ditanyakan oleh HRD, “where do you see yourself in  5 years?” atau “apa rencana kamu di 5 tahun yang akan datang”. Kalau kata Vina Muliana, influencer  yang sering sharing info soal karir, pertanyaan itu  bisa dijawab dengan jawaban terkait rencana kita yang ada hubungannya dengan karir kita. Seperti pengembangan skill atau promosi jabatan yang diharapkan bisa kita raih dalam 5 tahun  kedepan.  Karena punya beberapa pengalaman interview waktu menjadi job seeker, saya biasanya dengan mudah menjawabnya.

Sedikit bercerita, Bulan Maret 2024 tepat 5 tahun saya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Saya lulus dengan formasi jabatan  Analis Tata Ruang, sesuai dengan formasi yang saya daftar.  Tahun Kedua karena ada perubahan Peta Jabatan dan tidak diizinkan untuk mutasi ke dinas lain  yang membutuhkan Analis Tata Ruang, saya kemudian berubah jabatan pelaksana menjadi Analis Kerusakan Fisik dan Lingkungan. Hanya berselang 6 bulan, kemudian saya ditunjuk jadi Bendahara Pengeluaran. Padahal saya sama sekali tidak punya basic akutansi ataupun administrasi keuangan. Alasan penunjukannya simple karena katanya saya bisa pakai komputer, bisa mengetik 10 jari, mengerti sedikit IT (padahal saya cuma melakukan hal sederhana seperti  download file, siapkan aplikasi zoom untuk atasan, buat design ucapan dari Kepala dinas,  atau mengisi tinta  printer).  Alasan lainnya karena saya paling bontot di kantor jadi tidak boleh menolak perintah atasan. Setelah sekitar 2,5 tahun jadi bendahara, akhirnya tahun 2024 ini saya berhasil mengundurkan diri sebagai bendahara. Sekarang jabatan saya kembali menjadi Analis Kerusakan Fisik dan Lingkungan.  

Selama menjadi seorang ASN atau tepatnya Umbi ASN, saya merasa pertanyaan, “where do you see yourself in  5 years?” atau  “apa rencana kamu 5 tahun yang akan datang”, menjadi pertanyaan yang sangat sulit untuk saya jawab. Apalagi selama menjadi PNS, saya berganti jabatan beberapa kali, melaksanakan tugas kedinasan lain yang lebih banyak daripada tupoksi saya sendiri, dan bahkan menerima jabatan yang saya sama sekali tidak punya dasar pengetahuan apapun tentang itu. Saya menjadi tidak mampu memetakan kemana arah karir saya kedepannya, meskipun saya sebenarnya punya jabatan dan tugas yang jelas. Tapi namanya juga Umbi PaLuGaDa (Apa Lu Mau Gue Ada) ya dikerjain aja semua  dan biar tidak sekedar ceklok-pulang. Positifnya saya jadi punya tambahan  pengetahuan terkait pekerjaan lain di luar tupoksi saya sendiri. Saya yang lulusan teknik ini jadi punya sedikit pengetahuan tambahan tentang Akutansi, Keuangan Daerah, Perencanaan dan Penganggaran, bahkan sedikit tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

Selain pekerjaan saya  selama jadi ASN yang sangat dinamis , alasan kedua yang membuat saya sulit menjawab pertanyaan “mau jadi apa di 5 tahun yang akan datang” adalah saya akhirnya menyadari untuk mengembangkan karir dalam konteks  "dapat promosi jabatan", ternyata sangat sulit di dunia ASN. Tidak hanya dilihat dari skill dan leadership seseorang, tidak dapat dipungkiri faktor kedekatan dan kekeluargaan dengan atasan sangat berpengaruh terhadap karir seseorang. Maka tidak heran kalau mendapati seseorang yang mungkin kurang berkompeten bisa punya jabatan tinggi, sementara senior di kantor yang bisa dibilang legendnya  kantor dan sangat bisa diandalkan, karirnya biasanya stuck hanya jadi staf kalau tidak jago pendekatan. 

Oleh karenanya, atas apa yang terjadi di 5 tahun terakhir ini,  di tahun-tahun seterusnya, saya akan mengurangi bertanya kepada diri saya “akan jadi apa saya 5 tahun yang akan datang” atau “bagaimana karir saya 5 tahun yang akan datang”. Saya akan menggantinya dengan pertanyaan yang lebih memotivasi dan mungkin lebih mudah saya jawab yaitu, “kontribusi seperti apa yang bisa saya beri untuk tempat dinas  saya saat ini dan di masa yang akan datang” dan "apakah saya sudah melakukan yang terbaik selama pengabdian saya menjadi seorang ASN". Karena menjadi ASN tidak hanya sekedar bekerja, terima gaji, dan pulang ke rumah.  Menjadi ASN  adalah bentuk pengabdian kepada Masyarakat. Saya jadi ingat pesan dari Mantan Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Alm. Ir Sutopo Purwo Nugroho,  "Jangan jadi besar karena jabatan. Tapi dimana kamu ditempatkan, besarkan jabatan itu,".  Agar jadi pengingat untuk sesama ASN dan diri saya sendiri tentunya, jangan menunggu punya jabatan tinggi baru mau mengabdi sepenuh hati. Menjadi Umbies pun  harus bisa memberi yang terbaik untuk negeri. 

*) Istilah untuk staf di Kantor

Bagikan :