TAHUN 2023 : “ MASA TRANSISI GENERASI ASN ”

Gambar sampul TAHUN 2023 : “ MASA TRANSISI GENERASI ASN ”

Garis Besar Generasi

Sebagai ASN berkelahiran tahun 1999, tentu kehidupan saya banyak dipengaruhi oleh kejadian dalam rentang waktu tersebut. Sebut saja dalam mencari informasi, kebanyakan dulu saya mendapatkan informasi melalui surat kabar atau majalah; selain itu untuk melihat hiburan kesukaan, kita harus menghafal dan membuat jadwal baru setelah itu bisa menonton pada siaran televisi tertentu; Juga pada masa tersebut kita harus menggunakan kabel telepon rumah atau pergi ke warnet untuk dapat mengakses internet. Contoh tersebut mungkin akan relate atau dapat dipahami apabila teman-teman lahir dan menjalani kehidupan pada kurun waktu tersebut. Dari contoh tersebut dapat dikatakan kehidupan seseorang atau individu dipengaruhi oleh banyak faktor seperti lingkungan, waktu, kejadian, usia, kebiasaan, dan masih banyak lagi. Himpunan dari pengaruh tersebut membentuk suatu pembatas kelompok individu yang biasa kita sebut dengan istilah “generasi”. Menurut Kupperschmidt (2000), Generasi adalah sekelompok orang yang mengidentifikasi kelompoknya berdasarkan tahun kelahiran, umur, lokasi, dan kejadian dalam kehidupan sekelompok orang tersebut yang memiliki pengaruh signifikan dalam tahapan pertumbuhan hidup mereka.

Pengelompokan Generasi

Seperti yang telah saya jelaskan, tiap kelompok generasi memiliki kejadian-kejadian tertentu pada kurun waktu tersebut yang menghadirkan kesamaan pada orang-orang yang menjalani kehidupan pada zaman tersebut. Nobel dan Schewe (2003) berpendapat bahwa pemahaman dasar mengenai pengelompokan generasi adalah adanya premis bahwa generasi adalah sekelompok individu yang dipengaruhi oleh kejadian-kejadian bersejarah dan fenomena budaya yang terjadi dan dialami pada fase kehidupan mereka. kejadian serta fenomena tersebut menyebabkan terbentuknya ingatan secara kolektif yang berdampak dalam kehidupan mereka. Berikut adalah tabel pengelompokan generasi menurut Martin dan Tulgan (2002).

Generasi dalam Aparatur Sipil Negara

Dalam lingkungan pekerjaan umumnya akan selalu terdapat perbedaan generasi, hal ini menjadi subyek dalam perkembangan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Perbedaan signifikan generasi dalam lingkungan kerja biasanya diakibatkan gap atau jarak antara generasi tua dan muda. Hal ini sesuai dengan penelitian Mannheim (1952) yakni generasi yang lebih muda tidak dapat melakukan sosialisasi secara sempurna karena adanya gap atau jarak antara nilai-nilai ideal yang diajarkan oleh generasi yang lebih tua dengan realitas yang dihadapi oleh generasi muda tersebut. Perbedaan signifikan antar generasi juga disebabkan oleh perkembangan teknologi dan informasi. Dalam satu dekade ini perkembangan IT menuntut seluruh sektor untuk beradaptasi dalam hal penerapannya termasuk dalam hal ini adalah kementrian/ Lembaga/ Instansi/ dan Pemerintah Daerah. Perangkat kedinasan termasuk ASN, guru, dan jajaran perangkat daerah juga harus memiliki kompetensi di bidang ini agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan IT yang sangat pesat. Hasilnya, banyak pekerjaan yang dulunya berbasis kertas menjadi paperless. Penggunaan media sosial sebagai sarana promosi serta penyebarluasan informasi juga harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjang output kinerja yang maksimal. Dengan tuntutan yang demikian besarnya, setiap generasi harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi saat ini.

 

Tahun 2023 sebagai Titik Balik Transisi Generasi pada ASN

Kajian tentang generasi di lingkup ASN erat kaitannya dengan manajemen sumber daya manusia (SDM). Karakteristik berbeda antar generasi menyebabkan perlakuan ataupun treatment tiap pegawai tentu harus menyesuaikan. Pengembangan kapasitas dan kompetensi juga harus terus dilakukan agar dapat adaptif dalam menghadapi perkembangan zaman.

Dalam kurun waktu 2019 – 2022, ASN didominasi oleh pegawai dengan umur 51 tahun ke atas atau dapat digolongkan dalam kelompok generasi X. Generasi ini menurut Jurkiewicz (2000) merupakan generasi yang memiliki sifat kemandirian, loyal, mengutamakan citra, ketenaran, serta pekerja keras. Tidak heran jika sekarang mayoritas pemimpin pada tiap instansi pemerintah didominasi oleh generasi ini. Namun pada tahun 2023 terdapat pergeseran atau transisi generasi dari generasi X menuju generasi Y atau millennial. Pada tahun 2023 ASN didominasi oleh pegawai dengan umur 41 – 50 tahun dengan jumlah pegawai sebesar 1.414.262 pegawai atau sekitar 31 persen dari total seluruh ASN. Selain pergeseran usia dominan di ASN, terjadi pula peningkatan drastis pada ASN usia 21 – 30 tahun dimana pada tahun 2022 adalah sekitar 342.422 menjadi 450.119 pada tahun 2023. Hal yang sama terjadi pada pegawai usia 31 – 40 yakni dari 1.046.239 menjadi 1.251.532 pegawai pada tahun 2023. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

Dominasi dari pegawai berusia 41-50 serta peningkatan signifikan pegawai usia 21 – 40 tahun merupakan angin segar bagi struktur kepegawaian aparatur sipil negara saat ini. Rentang usia tersebut didominasi oleh generasi Y. menurut Lyons (2004) Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instant messaging dan media sosial seperti facebook dan twitter, dengan kata lain generasi Y adalah generasi yang tumbuh pada era internet booming. Sehingga dengan dominasi dari generasi tersebut harapannya dapat membuat kinerja serta menunjang efesiensi dan efektifitas dalam bekerja sebagai ASN.

 

Kesimpulan dan Penutup

Perbedaan kejadian, umur, lokasi, dan tahun kelahiran tentu akan mempengaruhi karakteristik individu ASN. Pengetahuan terkait perbedaan generasi bukan untuk menjadikan ASN terkotak-kotak namun untuk menjadi perantara agar kerjasama lintas generasi bisa menjadi lebih baik lagi. Pergeseran dominasi generasi X perlahan digantikan oleh generasi Y atau milenial menjadikan lingkungan kerja menjadi lebih agile atau fleksibel. Tuntutan untuk selalu adaptif dan mengikuti perkembangan IT tentu tidak akan menjadi beban berat bagi para ASN yang didominasi oleh generasi milenial. Ruang pengembangan kompetensi dan talenta tentu harus dibuka selebar lebarnya kepada generasi muda ini agar kelak menjadi pemimpin atau pengambil kebijakan yang sudah memumpuni demi Indonesia yang lebih maju lagi.

 

Jurkiewicz, C. L. (2000). Generation X and the Public Employee. Public Personnel Management, 29(1), 55. https://doi.org/10.1177/009102600002900105

Kupperschmidt, B.R. (2000) Multi-Generation Employees Strategies for Effective Management. The Health Care Manager, 19, 65-76.

Mannheim, K. (1952). The Problem of Generations. Essays on the Sociology of Knowledge, 24(19), 276-322–24.

Martin, C. A. and Tulgan, B. (2002). Managing the Generational Mix. Amherst, MA : HRD Press.

Noble, S. M., & Schewe, C. D. (2003). Cohort segmentation: An exploration of its validity. Journal of Business Research, 56(12), 979–987. doi:10.1016/S0148-2963(02)00268-0.

Putra, Yanuar S. (2016). Theoritical review : teori perbedaan generasi. Among Makarti Vol.9 No.18

 

#ASNPunyaCerita

Bagikan :