Pada tanggal 20 Oktober 2024, telah dilantiknya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakli Presiden terpilih tahun 2025-2029. Sejak saat itu, visi yang telah digaungkan oleh Prabowo dan Gibran mulai diimplementasikan yaitu Bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045 Visi presiden Prabowo dan wakil presiden Gibran akan diimplementasikan melalui 8 Asta Cita dan 17 Program Prioritas. Dari 17 program prioritas tersebut, terdapat program prioritas unggulan dan populer yang diusung oleh presiden terpiih untuk mewujudkan visi tersebut yaitu program Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program MBG menjadi program yang banyak dinanti oleh masyarakat karena dirasa program tersebut dapat meningkatkan kesehatan terutama anak – anak dan orang yang rentan seperti ibu hamil dan lansia.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 oleh Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), prevalensi gizi buruk di Indonesia adalah 7,7% dan anak di Indonesia berusia di bawah lima tahun yang mengalami stunting sebanyak 21,6%. Untuk itu, jika program MBG tersebut berjalan dan berhasil maka diharapkan terdapat penurunan pada indikator angka prevalensi gizi buruk dan stunting di Indonesia. Selain untuk kesehatan anak, program MBG juga diharapkan dapat meningkatkan prestasi akademik para anak – anak sekolah. Karena hasil implementasi di beberapa negara lainnya juga telah menerapkan program tersebut berhasil menunjang prestasi akademik siswa – siswi pada sekolah.
Dengan bertambahnya sektor kementerian baru pada Kabinet Merah Putih, maka seharusnya pemerintah juga perlu melakukan sinkronisasi antar Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan program tersebut. Selain itu, juga perlunya bekerjasama dengan masyarakat sekitar dalam melakukan program, sehingga Program MBG ini juga tidak hanya sekedar meningkatkan kesehatan anak dan ibu hamil tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya. Badan Gizi Nasional sebagai pengampu utama program ini dapat melakukan kerjasama dengan Kementerian koperasi dan kementerian UMKM supaya kedua kementerian tersebut dapat memfasilitasi koperasi dan pelaku usaha UMKM untuk membantu menyediakan Makan Bergizi Gratis pada anak – anak sekolah dan ibu hamil. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Kesehatan tentu harus dilibatkan dalam pendataan supaya target dan capaian yang dilakukan pada program MBG tersebut tepat sasaran.
MBG harapannya tidak sekedar makan gratis, tetapi juga harus memperhatikan kebersihan dan kualitas makanan yang disediakan serta kecukupan gizinya. Untuk itu, Badan Gizi Nasional juga seharusnya melakukan kerjasama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan supaya makanan yang disalurkan kepada anak – anak telah mendapatkan persetujuan atau sertifikasi dari BPOM atau dinas terkait di Pemerintah Daerah. Hal lain yang perlu dilakukan yaitu bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional untuk mendapatkan bahan pangan yang baik dan berkualitas tentunya. Beberapa kerjasama dan kemitraan tersebut tentu harus dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Pangan yang menjadi komando utama dalam pelaksanaan program MBG supaya tepat sasaran, berkualitas dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan prestasi anak – anak calon pemimpin bangsa Indonesia.
Harapannya program yang dirasa sangat baik ini tidak hanya untuk 1 atau 2 tahun saja tetapi dapat diimplementasikan secara berkelanjutan selama 5 tahun kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Untuk itu, perlu penyusunan regulasi khusus yang menguatkan implementasi program MBG ini supaya program MBG dapat berkelanjutan dan tercipatanya sinkronisasi antar Kementerian dan Pemerintah Daerah. Sehingga target capaian indeks stunting dan gizi buruk anak – anak dapat menurun disertai dengan peningkatan prestasi anak – anak sekolah serta ibu hamil yang melahirkan bayi yang sehat.