Meskipun sering kita temui beberapa ASN yang merelakan waktu senggangnya atau bahkan memang sengaja membuat waktu menjadi senggang untuk melakukan pekerjaan lain demi menambah penghasilan, side hustle ASN layaknya tidak dijadikan alasan utama untuk mendapatkan penghasilan sampingan.
Dalam Oprah Winfrey Talk Show sebuah Talk Show yang sangat terkenal di awal tahun 2000 an, Oprah pernah berkata, “Do what you love to do”. Kurang lebihnya begini, lakukan hal yang kau cintai maka keuntungan finansial itu akan datang dengan sendirinya. Dalam show ini menceritakan seorang yang berhasil dengan bisnisnya yang mana awal melakukan itu adalah karena ia mencintai pekerjaannya. Ia tidak mengawali tujuan pekerjaannya dengan memperoleh laba sebanyak-banyaknya.
Side Hustle ini, meskipun tidak sama tapi sesungguhnya memiliki esensi yang tidak jauh beda soal tanggung jawab bekerja dengan menjadi ASN, adalah bentuk lain dari jenis pekerjaan yang tentunya menghasilkan tambahan penghasilan berupa materi. Jika menjadi ASN adalah profesi yang digeluti sesuai dengan linieritas bidang yang dipelajari di perguran tinggi, side hustle biasanya jenis kegiatan atau pekerjaan lain yang banyaknya mengikuti passion, meskipun tak sedikit pula ya karena kepepet yang mana gaji ASN tak mencukupi untuk menghidupi satu keluarga.
Seorang kawan saya yang menjadi ASN guru Matematika, memiliki sampingan dengan membuka orderan melukis mural. Melukis adalah kesenangan sekaligus hobi kawan saya ini. Di saat ia harus memenuhi tugas sebagai ASN dengan mengajar Matematika, ia masih menyambi dengan menerima orderan lukisan. Karena itu, orderan melukisnya pun tidak kejar target meskipun tidak ia pungkiri tambahan penghasilan di bidang ini cukup menggiurkan. Ia bisa kerjakan saat weekend. Pada hari-hari besar tertentu, orderannya bisa membuatnya lembur hingga tengah malam. Ia tetap membatasi jumlah pengorder jika permintaan menumpuk.
Kawan ASN lainnya memiliki side hustle dengan menerima jahitan. Meskipun bidang pekerjaan jauh berbeda dari apa yang ia kerjakan sebagai pekerjaan sampingan, tapi ia tampak senang melakukannya. Karena menjahit adalah hobi, kesenangan dan ia mendapat kepuasan dengan apa yang dikerjakan.
Namun, ada juga yang memang memiliki side hustle karena kepepet. Beberapa kawan saya yang ASN ada yeng bekerja sebagai sopir taksi online di sore hingga tak jarang tengah malam. Menurut mereka penghasilannya lumayan dan cukup mampu menutupi kekurangan akan kebutuhan tiap bulan untuknya dan keluarganya.
Menambah Penghasilan Tentu, Cepek Iya
Memiliki tambahan penghasilan dari pekerjaan sampingan, apalagi penghasilannya bisa dikatakan berlipat lipat lebih besar dari gaji ASN, memang bisa menjadi daya tarik untuk ASN lainnya untuk punya side hustle. Apalagi musim efisiensi yang mana sebagian ASN pada instansi tertentu mendapat jatah WFO setengah minggu saja, side hustel ini makin menggoda.
Efisiensi jam kerja ASN serta kelonggaran waktu lainnya adalah sebuah kesempatan emas bagi ASN untuk mengembangkan potensi dirinya di bidang lain sesuai minat apalagi jika cuan pun didapat.
Namun, dari berbabagi hingar bingar cuan yang mengalir dari side hustle ini, ada hal yang tampaknya tidak boleh dilupakan oleh ASN, yaitu tanggung jawab utamanya sebagai abdi negara. Banyak anggapan yang mengatakan jika ASN itu kerjanya santai. Tupoksinya sedikit. Maka, tak jarang ASN dipandang sebagai pekerjaan yang tidak berat berat amat, banyak waktu santai yang bisa dipakai untuk scroll medsos, bikin konten Tiktok, atau menunggu waktu pulang dengan bermain Zuma, Candy Crush, tak jarang pula mabar bersama rekan kantor. Sepertinya anggapan yang diambil dari referensi lawas ini masih banyak yang dipegang.
Nyatanya, tak ada pekerjaan yang santai bagi ASN. Dimulai dengan presensi masuk di pagi hari, ASN sudah dihadapkan pada tugas-tugas yang menggunung, meskipun sebagian besar tugas adalah tugas keadministrasian, percayalah pekerjaan ini adalah bentuk pekerjaan yang tiada habisnya. Selain masalah administrasi, ASN juga masih memiliki tugas lainnya sesuai dengan bidangnya. Apalagi jika sudah masuk akhir tahun dan harus berhubungan intim dengan yang namanya SPJ. Percayalah, cuma untuk main solitaire aja nggak bakalan sempat.
Untuk ASN yang bertugas pada layanan publik secara langsung, tiugas dan tanggung jawabnya akan lebih luas lagi. Dengan semakin ketatnmya aturan ASN yang berkaitan dengan jam kerja hingga porsi kerja lainnya, percayalah dengan memusatkan daya upaya untuk peekrjaan uitama, energi sudah hampir tak bersisa. Belum lagi terutama dalam bidang administrasi, hari libur bisa saja bisa diinstruksikan untuk masuk kerja atau menyelesaikan tugas dadakan. Lantas bagaimana ASN masih punya side hustle?
Dengan sisa-sisa energi, ASN dengan side hustle masih harus berkuatat dengan sampingannya. Walaupun tak sedikit ASN yang lagi-lagi memiliki side hustle sebagai pemnyaluran hobi, mengumpulkan energi lagi setelah seharian berkutat di kantor tidaklah semudah mengumpulkan recehan yang berceceran di lantai. Seorang ASN perlu beristirahat sejenak baru kemudian berkutat dalam kesibukan lainnya.
Tak dipungkiri jika kelelahan karena banyak energi yang dibutuhkan untuk menghidupkan aktivitas yang bisa jadi hingga tengah malam menghinggapi para ASN yang memiliki side hustle ini. Rekan ASN saya yang bekerja sebagai dosen dan memiliki side hustle sebagai sopir taksi online, mengaku jika ia sering kelelahn. Dan yang menambah kelelahan adalah jarangnya ia bertemu dengan istri dan anak-anaknya. Meskipun bepergian jauh dengan berkendara sudah semacam hobi baginya dan side hustlenya sering mengantar banyak pelanggan ke tempat-tempat jauh hingga larut malam, rekan saya yang masih dosen muda dengan tak adanya tukin ini mengaku bahwa ia sering merasa capek juga. Tugas seorang dosen juga cukup menguras energi dan setelah itu ia harsu menguras energinya kembali yang tinggal sisa-sisa untuk melayani pelanggan taksi onlinenya.
Side Hustle untuk Dinikmati dan Cuan pun tak Akan Terhenti
Penghasilan lain yang diperoleh ASN di luar tugas pokoknya sebagai ASN tentu saja boleh-boleh saja selama tidak meninggalkan kewajibannya sebagai ASN.
Prinsip do what you love tampaknya prinsip yang bisa dipegang oleh ASN untuk menemukan side hustle yang tepat. Seorang ASN menemukan passionnya dalam menulis kemudian mengirimkan ke media dan dimuat, menjadikannya mendapat bayaran dari media tersebut. Tentu bayaran ini atau jumlah nominal yang bisa dibilang tak ada seperempet gaji ASN bukanlah standar kepuasan, tetap saja penghargaan berapa pun nominalnya menjadi diri kita merasa terhargai untuk sebuah pencapaian lain yang bisa dibilang di luar tupoksi sebagai ASN. Dampak lainnya, dengan konsistennya seorang ASN menulis dan dimuat di beberapa media, ASN juga bisa diundang dalam sebuah forum kepenulisan atau bahkan diundang menjadi narasumber kepenulisan yang itu tentu ada ‘harganya’. Lagi-lagi tidak selalu nominalnya.
Side hustle ASN ini seperti sebuah lorong yang mengarahkan kita untuk menemukan jalur rahasia pada sebuah lubang yang mungkin tak tampak untuk menemukan jalan lain dalam mengembangkan potensi diri. Dan tentu mencurahkan energi lain dari kejemuan pekerjaan di kantor. Ada yang kecintaannya pada Anggrek lantas mengoleksi Anggrek dan tanpa diduga bisa membuat bisnis penjualan Anggrek. Ada juga yang memuat konten-konrten endorse produk tertentu yang saat ini tentu saja cuan yang didapat akan jauh dari gaji ASN.
Mengawali side hustle bagi ASN terlebih di era efisiensi ini adalah cara baru menemukan potensi diri yang lain kemudain mengembangkannya. Ya, tentu saja dengan penuh rasa cinta, lelah yang sudah menumpuk dari kantor tak terasa akan luruh begitu saja saat kita menekuni hal lainnya.