Si Doel Anak Sekolahan : Sinetron Jadul Yang Menjadi Kisah Inspirasi Seorang Abdi Negara & Rekan Seprofesinya
Sobat Abdimuda suka menonton serial sinetron di TV? Atau kalian suka bernostalgia kembali ke era tahun-tahun sebelumnya? Nah kali ini penulis akan menceritakan tentang sebuah serial sinetron jadul yang bisa menjadi kisah inspirasi kita sebelum menjadi seorang Abdi Negara seperti sekarang ini yaitu Si Doel Anak Sekolahan.
Si Doel Anak Sekolahan adalah sebuah serial sinetron yang diproduseri, ditulis dan disutradarai oleh Rano Karno yang juga menjadi pemeran utamanya sebagai Doel/Kasdullah. Sinetron ini memiliki alur cerita mengenai kehidupan Doel dan keluarganya, yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional Betawi meskipun hidup di tengah-tengah arus modernisasi perkotaan Jakarta saat ini. Selain Rano, sinetron ini juga dibintangi oleh Benyamin Sueb, Maudy Koesnaedi, Cornelia Agatha, Aminah Cendrakasih, Mandra, Suti Karno, Basuki, Pak Tile, Bendot dan Adam Jagwani.
Terdiri dari 6 musim dan 139 episode dan ditayangkan pada 2 stasiun televisi yaitu RCTI (Musim 1-4) dan Indosiar (Musim 5-6). Setelah sukses dengan sinetron pertamanya, Si Doel kemudian terus mengembangkan ceritanya menjadi 2 sinetron (Si Doel Anak Gedongan (2005) & Si Doel The Series (2022)), sebuah film televisi (Si Doel Anak Pinggiran (2011)) dan 3 film bioskop (Si Doel The Movie 1 (2018), Si Doel The Movie 2 (2019) dan Akhir Kisah Cinta Si Doel (2020).
Berikut adalah sinopsis dari Si Doel Anak Sekolahan
1. Pada Musim 1, Kasdullah, biasa disapa Doel, adalah seorang anak muda asli Betawi yang berusaha mempertahankan nilai-nilai luhur keluarganya di tengah kemajuan zaman serta kondisi perkembangan pembangunan kota Jakarta saat ini. Atas permintaan kedua orang tuanya, Doel berkuliah di sebuah perguruan tinggi swasta dengan mengambil jurusan teknik mesin. Ayahnya, Sabeni, rela menjual aset tanah dan bahkan membatalkan rencana pergi haji bersama istrinya, Lela (Mak Nyak), demi menyekolahkan Doel setinggi mungkin. Harapan mereka, Doel tidak mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang pengemudi oplet. Di musim pertama ini, Doel berkenalan secara tidak sengaja dengan Sarah, seorang gadis blasteran Indonesia-Belanda, yang tanpa Doel ketahui kemudian menggunakan dirinya dan keluarganya sebagai objek untuk penelitian skripsi. Di akhir musim diceritakan baik Doel dan Sarah telah berhasil lulus sebagai sarjana.
2. Pada Musim 2, setelah lulus kuliah, Doel kembali dihadapkan pada masalah sulitnya mencari pekerjaan. Ia diterima di beberapa perusahaan namun kemudian dilarang oleh Sabeni setelah mengetahui Doel harus bekerja di luar Jakarta. Namun, Doel tidak patah semangat, apalagi setelah berteman dengan Sarah, yang kini diceritakan memiliki rasa suka kepadanya. Di sisi lain, Doel juga bertemu dengan Zainab, teman masa kecilnya yang diceritakan dijodohkan dengan Doel sejak masih kecil. Di penghujung musim ini, Sarah mengajak Doel dan keluarganya berlibur ke Anyer.
3. Pada Musim 3, Sabeni meninggal akibat kecelakaan saat kembali dari Anyer (jika di kehidupan nyata pemeran aslinya meninggal karena serangan jantung). Beban hidup Doel pun bertambah, apalagi ia masih belum memiliki pekerjaan. Selain itu, hubungan Doel dengan Sarah dan Zainab semakin menarik dengan berbagai konflik di antara ketiganya. Mendekati akhir musim, Doel akhirnya mendapatkan pekerjaan yang diharapkannya namun malah membawa persoalan baru. Doel harus rela diberangkatkan ke luar negeri ke Prancis dan Swiss untuk mempelajari sistem permesinan baru. Berbekal semangat dan kasih sayang Sarah dan juga restu dari Mak Nyak, Doel berangkat menjalankan tugas tersebut.
4. Pada Musim 4, sepulang dari luar negeri, Doel masih harus menunggu penempatan kerja dari perusahaan tempatnya bekerja. Sambil menunggu, ia kembali mengemudikan oplet tua peninggalan ayahnya. Di sisi lain, hubungan Doel dan Sarah sedikit renggang, karena Sarah kecewa dengan Doel yang diam-diam memberikan hadiah kepada Zainab. Pada akhir episode, Doel kerumah Sarah saat kondisi hujan deras demi mengantar Sarah ke Bandara untuk pergi ke Belanda karena ayahnya sedang dirawat di ICU dan Doel pun berjanji akan setia menunggu hingga Sarah kembali.
5. Serial Musim 5 ditandai dengan meninggalnya Engkong Ali yang kemudian membawa duka bagi keluarga Doel. Selain kabar duka, kabar gembira datang dari Atun yang dalam waktu dekat akan segera menikah dengan Karyo. Selain itu, Doel akhirnya mendapat tugas dari kantornya, namun kali ini ia harus pergi ke Kalimantan dalam waktu yang sangat lama. Sarah yang tulus mencintai Doel meminta izin datang ke Kalimantan dengan meminta Doel menikah dengannya. Pada episode terakhir, Atun menikah dengan Karyo, kemudian Doel dan Sarah pun berpelukan.
6. Si Doel Musim 6 bercerita tentang Doel dengan kehidupannya sebagai pegawai kantoran. Penempatannya ke Kalimantan untuk sementara ditunda. Di sisi lain, ia masih belum bisa memilih antara Sarah dan Zainab. Zainab kemudian menikah dengan pria bernama Hendri. Di episode terakhir, Doel akhirnya menikah dengan Sarah.
Si Doel Anak Sekolahan merupakan satu dari sedikit sinetron Indonesia yang tetap mempertahankan para pemeran yang sama sejak dari musim pertama sampai terakhir, tanpa mengganti pemeran sekalipun (termasuk pemeran yang telah meninggal dunia). Adapun pemeran serial sinetron Si Doel Anak Sekolahan antara lain
1. Rano Karno sebagai Kasdullah/Doel yang merupakan seorang mahasiswa teknik mesin yang membantu orang tuanya dengan mengemudikan oplet di waktu luangnya. Ia kemudian lulus dengan gelar Ir. (insinyur) dan bekerja di sebuah perusahaan alat berat di Jakarta. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta Periode 2025-2030.
2. H. Benyamin Sueb sebagai Babe Sabeni yang merupakan Ayah Doel yang sebelumnya memiliki sebidang tanah luas di Jakarta yang masih kosong, sebelum akhirnya dijual untuk biaya hidup. Namun, ia masih menyimpan sebagian uang hasil penjualan tanahnya untuk biaya kuliah Doel. Beliau meninggal dunia pada 5 September 1995 karena serangan jantung saat bermain sepakbola.
3. Siti Aminah Cendrakasih sebagai Mak Nyak/Lela yang merupakan Istri Babe Sabeni sekaligus ibu Doel. Dia memiliki sebuah toko kecil di rumahnya yang dijalankan oleh dirinya sendiri dan putrinya, Atun. Sepeninggal suaminya, ia menggantungkan hidupnya dari oplet, usaha kost, penghasilan Doel sebagai pegawai kantoran dan usaha tokonya. Juga pernah tampil di 4 film Warkop DKI. Beliau meninggal dunia pada 21 Desember 2022 karena penyakit glaukoma yang dideritanya selama bertahun-tahun.
4. Cornelia Agatha sebagai Sarah yang merupakan Istri Doel, seorang gadis keturunan Indonesia-Belanda. Awalnya ia adalah seorang mahasiswi yang sedang menulis skripsi dan kemudian menjadikan keluarga Doel sebagai obyek penelitiannya. Belakangan ia naksir Doel dan bersaing dengan Zainab yang merupakan teman masa kecil Doel. Ia kemudian menikah dengan Doel pada akhir musim 6.
5. Maudy Koesnadi sebagai Zainab yang merupakan teman masa kecil Doel yang pertama kali muncul di musim kedua. Ia adalah seorang gadis sederhana. Naksir Doel padahal sudah dijodohkan orang tuanya dengan Ahong, pengusaha keturunan Tionghoa. Ia kemudian menikah dengan Hendri pada akhir musim 6.
6. Mandra sebagai diri sendiri. Ia adalah adik laki-laki Mak Nyak/Mpok Lela, adik ipar laki-laki Babe Sabeni, paman pihak ibu Doel. Seorang pria buta huruf dan pengangguran yang kemudian diminta oleh Mak Nyak untuk melanjutkan tugas mendiang suaminya sebagai supir oplet. Terakhir kali tampil di film Warkop DKI Kartun yang rilis Juni lalu.
7. Suti Karno sebagai Atun Zaitun yang merupakan adik perempuan Doel, pendidikan formalnya dihentikan sampai bangku SLTP karena kendala keuangan. Ia kemudian membantu ibunya berjualan di toko dan sempat membuka usaha salon. Pernah tampil di film Warkop DKI berjudul Masuk Kena Keluar Kena (1992) sebagai Merry Gendut.
8. Basuki sebagai Karyo/Mas Karyo yang merupakan seorang pria asli Suku Jawa, yang berprofesi sebagai pedagang baju batik keliling yang mengontrak rumah milik Sabeni. Naksir kepada Atun. Sering dijuluki "Buluk" oleh Sabeni dan juga sering ribut dengan Mandra. Namun belakangan ia dan Mandra saling membantu dalam mengurus mobil oplet peninggalan Sabeni. Dia meninggal dunia pada 12 Desember 2007 karena kasus yang sama dengan Benyamin Sueb (serangan jantung saat bermain bola/futsal).
9. Pak Tile sebagai Engkong Ali yang merupakan Ayah Mak Nyak dan Mandra, ayah mertua Babe Sabeni, kakek pihak ibu Doel dan Atun, yang digambarkan sebagai orang kaya. Sepeninggal Sabeni, Engkong Ali tampil sebagai sosok ayah angkat untuk Doel dan Atun dan sering membantu mereka dalam hal keuangan. Namun, hal ini justru membuat iri Mandra sebagai anak kandungnya sendiri. Mandra bahkan sempat berpikir bahwa Engkong Ali pilih kasih dan tidak menyayanginya. Beliau pernah tampil di 7 film Warkop DKI produksi Soraya Intercine Films. Meninggal dunia pada 2 November 1998 karena penyakit kronis.
10. Bendot sebagai Pak Bendot yang merupakan Ayah mertua Karyo, meski Karyo sudah bercerai dengan istrinya, ia lebih memilih mengikuti Karyo tinggal di Jakarta sebelum kembali ke kampung halamannya. Beliau telah wafat pada 23 Desember 2001.
11. Adam Jagwani sebagai Hans yang merupakan sepupu pertama pihak ibu Sarah yang hanya muncul di musim pertama sebelum diceritakan pulang dan menetap di Belanda. Beliau baru kembali tampil di film Si Doel The Movie 1 yang rilis pada 2018 lampau.
Dan masih banyak lagi pemeran lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu di artikel ini.
Dari serial sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini bisa diambil hikmah ceritanya bahwa keberhasilan kita menjadi seorang Abdi Negara adalah berawal dari doa, kasih sayang yang tulus dan kesabaran dari kedua orang tua kita. Tidak hanya itu saja, tetapi kita harus banyak bersyukur kepada Allah SWT bahwa kita masih diberikan kesempatan dan umur untuk terus mengabdi kepada negara, meskipun berada di zaman yang terus berubah serta menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi baik itu di instansi tempat kita mengabdi ataupun negara ini. Selain itu kita juga harus ingat bahwa orang tua kita rela berkorban bahkan sampai menjual harta benda yang dimiliki agar kita bisa bersekolah sampai jenjang tertinggi bahkan mewujudkan cita-cita sebagai seorang Abdi Negara sama seperti apa yang dilakukan oleh orang tua Doel semata hanya demi anaknya bisa sekolah lebih tinggi dan menjadi insinyur. Dan patut diingat juga bahwa orang tua adalah sumber kekuatan kita untuk terus berkarya demi bangsa dan negara. Dan kita sendiri sudah sepantasnya berterimakasih kepada orang tua & keluarga kita yang terus mendukung cita-cita dan perjuangan kita sebagai Abdi Negara yang mampu berkontribusi untuk negara.