14 Februari 2024
Apakah kita mengingat apa yang terjadi pada tanggal tersebut? Jika bisa memutar waktu sepertinya ingin kembali ke masa itu dan memutarkan video terkait berita-berita yang beredar belakangan ini pada masa pencoblosan. Apakah mayoritas dari kita salah memilih pemimpin? Beberapa orang yang kita kenal dengan sebutan influencer padahal sudah memprediksi hal-hal yang terjadi belakangan ini akan terjadi jika kita salah memilih. Dulu kita pikir hidup ASN tidak berdampak apa-apa terkait situasi politik di negeri ini. Karena siapapun yang terpilih ASN akan tetap dengan rutinitasnya dan menuruti semua kebijakan atasan yang dibuat untuknya bahkan ada kalanya harus mensosialisasikan kebijakan-kebijakan yang tidak sejalan kepada Masyarakat. Namun beberapa hal yang terjadi belakangan ini sungguh ironi. Berita pemangkasan anggaran untuk program prioritas demi janji kampanye berlalu lalang setiap hari dan seringkali menyasar para umbi. Di satu sisi ada berita lain terkait gemuknya birokrasi yang selalu ditambahi dengan bertambahnya staf ahli setiap hari. Beberapa ajakan untuk kabur ke luar negeri tidak henti-hentinya bermunculan di media sosial. Sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan negara kita tercinta ini?
Rasa lelah, gemas, geram akan berita-berita yang bermunculan belakangan ini sungguh menguras emosi. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Apakah hanya menyesali keadaan dan tidak berbuat apa-apa serta menunggu tahun berganti sudah cukup? Pertama mungkin kita perlu validasi perasaan kita bahwa memang benar negara ini sedang tidak baik-baik saja dan berusaha legowo untuk menjalani kebijakan yang ada sebagai abdi negara. Lalu bagaimana dengan efisiensi yang saat ini membayang-bayangi kita? Sebagai ASN yang berkegiatan sangat padat pada tahun 2024 demi melaksanakan program-program yang ada, tidak mengenal tanggal merah maupun tanggal hitam hingga mungkin tidak ada waktu bersama keluarga, saya mencoba memandang ini sebagai satu fase untuk lebih dekat dengan keluarga. Kerja lebih efektif dengan segala sumber daya yang terbatas dan juga meningkatkan kompetensi diri. Terbatasnya anggaran, terbatasnya perjalanan dinas tentu menjadi saat yang tepat untuk melakukan refleksi terkait apa saja yang sudah kita lakukan selama menjadi ASN. Mari kita memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Buktinya ditengah gempuran COVID, kita masih bisa bertahan. Maka dalam kondisi sulit seperti ini hendaknya kita semakin adaptif. Setelah COVID mereda, kita tahu bahwa beberapa milyarder baru lahir meskipun dengan kondisi tidak ideal. Siapa yang tahu dengan gelombang efisiensi kali ini kita akan lahir menjadi pribadi yang lebih inovatif dan adaptif. Mungkin ini masa yang tepat untuk meningkatkan kompetensi kita dengan memperbanyak skill skill yang relevan dan mengikuti kelas-kelas pengembangan diri. Siapa tahu di saat situasi sudah kondusif kita bisa menjadi pribadi baru yang lebih bersinar dan lebih terdengar suaranya serta bermanfaat bagi kemajuan bangsa. Bukankah memang sejatinya kita selalu adaptif dengan perubahan yang terjadi setiap ada pimpinan baru selama ini?
Di sisi lain citra ASN tentu belum bisa dikatakan baik-baik saja di mata Masyarakat. Masih banyak yang menganggap pekerjaan ASN hanyalah bermain zuma di kantor sembari menunggu jam pulang? Namun tentu kita yang sudah berada di dalamnya mengetahui bagaimana kerja keras yang dilakukan demi hajat hidup orang banyak. Banyak diantara kita yang tanpa diketahui Masyarakat umum harus berjibaku mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tak kenal waktu dengan benefit yang tetap sama setiap bulannya. Meskipun begitu keadaannya toh inovasi tetap berjalan dan berlomba-lomba melahirkan terobosan baru, setidaknya itu yang terjadi di kantor saya.
Di tanggal 14 Februari 2025, 1 tahun setelah pemilihan kepala negara, mari kita bersama-sama bergandengan tangan untuk tetap mengikuti kebijakan yang ada. Tetap mengkritisi jika ada yang tidak sesuai meskipun sangat kecil kemungkinan untuk didengar. Serta tetap berinovasi untuk meningkatkan kompetensi diri serta berefleksi agar bisa menyongsong hari dengan lebih baik lagi pada tahun-tahun mendatang. Jangan lupa untuk mengawal program-program prioritas yang menyunat banyak anggaran. Semoga pelaksanaannya bisa benar-benar meningkatkan potensi anak bangsa dan minim penyelewengan dan korupsi. Semoga kita selalu semangat melewati tahun-tahun ke depan yang penuh kejutan dan tetap optimis sebagai ujung tombak birokrasi bangsa.
#NulisSembariDinas #EfisiensidanAdaptasi