DUA PULUH SATU TAHUN SABAR BERPROSES DARI GURU TIDAK TETAP MENJADI GURU PPPK

Gambar sampul DUA PULUH SATU TAHUN  SABAR BERPROSES DARI GURU TIDAK TETAP MENJADI GURU PPPK

DUA PULUH SATU TAHUN  SABAR BERPROSES  DARI GURU TIDAK TETAP MENJADI GURU PPPK

 Oleh:

Muhammad Ali Efendi, S.Si, M.Si (MTsN 11 Blitar Jatim)

Omar Bakri! Begitulah sebutan bagi seorang guru dan lebih tepat lagi bagi guru tidak tetap (GTT). GTT merupakan profesi yang hanya di pandang rendah oleh sebagian orang. Namun tidak banyak orang mengira bahwa menjadi seorang GTT adalah pekerjaan yang mulia. Itulah profesi yang sampai saat ini masih dijalani Muhammad Ali Efendi. Profesi yang telah dijalani sejak tahun 2002 dan sampai detik ini tetap setia dengan  profesi GTT. Profesi GTT yang sehari-hari dijalani dengan penuh rasa tanggung jawab yang besar tidak membuat berkecil hati.

Bagi yang belum mengenalnya, Sang Omar Bakri asal Jombang ini merasa angker alias ketakutan. Perlu keberanian dan pemikiran panjang walaupun hanya untuk menjangkaunya. Namun jika sudah berada dalam perdamaian, maka gambaran kemarahan akan segera sirna. Sekali bercengkerama di dalamnya, pasti akan ketagihan untuk terus bercengkerama dan berlama-lama. Terutama untuk membahas masalah pendidikan putra bangsa, khususnya masalah karya tulis ilmiah dan literasi.

Lelaki dengan panggilan akrab Alpen ini, lahir Di Kota Santri Jombang, tanggal  26 September 1977. Pendidikan tingkat dasar dan menengah dilalui di Kabupaten Jombang. Setelah lulus pendidikan menengah, Alpen tidak “mau” melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Alasannya adalah ketidaktegaan melihat orang tua yang pasti berhutang ke sanak keluarga dan tetangga jika ke 3 kakaknya yang lagi menempuh pendidikan sarjana pulang ke rumah. Alpen tidak mau menambah beban ke dua orang orang tuanya. Akhirnya dia memilih untuk ikut seleksi AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) dan 2 kali seleksi mengalami kegagalan. Karena kegagalan tersebut, maka kedua orang tua “memaksa”nya untuk ikut seleksi masuk perguruan tinggi dan Alhamdulillah akhirnya pada tahun 1997 diterima di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang dan akhirnya lulus tahun 2002.

Alpen sejak lulus dari Universitas Malang, mengabdikan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk setia menjadi GTT di beberapa lembaga. 2002-2021 mengabdikan diri di Madrasah Aliyah Perguruan Mu'allimat Cukir Jombang. Suatu lembaga pendidikan yang didirikan oleh KH. Adlan Aly (alm.). KH. Adlan Aly merupakan santri dari KH. Hasyim Ponpes Tebuireng.

Pada tahun 2003-2021, Alpen mengabdi juga di SMPN 3 Peterongan, lembaga Milik KH. Romli (alm.) Ponpes Darul Ulum. Alpen di tahun 2003-2007 mengabdi juga di salah satu lembaga milik pemerintah yaitu SMPN 1 Peterongan. Meski dengan gaji yang cukup kecil, Alpen sang GTT tetap bertahan dengan penuh rasa syukur. Ia selalu beranggapan bahwa ''Apabila pekerjaan selalu dijalani dengan ikhlas, maka akan menjadi berkah''. “Syukuri gajimu berapapun yang kamu terima” begitu nasehat KH. Syamsudin Aly yang merupakan salah satu cucu dari KH. Adlan Aly (alm.). Sungguh nasehat yang sulit dijalani karena pada waktu itu gaji yang diterima bersih tinggal Rp. 30.000,00/bulan.

Dahaga akan ilmu, terobati dengan diterimanya Alpen sang GTT untuk menimba ilmu di Pasca sarjana Institut Pertanian Bogor di tahun 2007. Kucuran dana beasiswa dari Kementerian agama melancarkan proses menimba ilmu, sehingga 2 tahun kemudian ditahbiskan menjadi alumni dengan gelas Magister Sains. Rasa syukur semakin bertambah, 3 bulan sebelum wisuda, Sang Omar Bakri mempersunting Sang Omar Bakri seorang Magister Sains Jurusan Matematika asal Kota Patria Blitar yang sama-sama kampus satu.

Adanya pernikahan antara Sang Omar Bakri asal Kota Santri Jombang dengan Bumi Proklamator Blitar, membuat Alpen sang GTT semakin sibuk. 2009-2021 Jombang- Blitar yang terbentang sepanjang 125 km, dilalui setiap minggu. Hari Ahad-Selasa dari pukul 07.00-16.00 wib, jiwa dan raganya untuk pendidikan di Jombang dan Selasa sore pukul 16.00 dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo menuju ladang perjuangan di Blitar.

Semangat berjuang untuk ikut membesarkan suatu lembaga pendidikan Islam di Blitar selatan menjadi pembakar semangat berjuang. Yayasan Pendidikan dan Dakwah Islam (YPDI) Al Hasan, MTsN 7 Blitar dan MA. Nurul Islam menjadi ladang perjuangan. Alpen sang GTT yang diamanahi menjadi ketua umum yayasan, semakin memberi warna pada yayasan perjuangan.

Alpen sang GTT juga memberikan segudang gebrakan bagi majunya MTsN 7 Blitar. Madrasah yang dulu terkucilkan, tidak dianggap ada, dan minim prestasi. Dengan hadirnya Alpen Sang GTT, prestasi demi prestasi telah diraih baik tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional.

Tagline cah nggunung! Bisa! Menjadi pengobar semangat untuk menjadikan MTsN 7 Blitar menjadi madrasah berprestasi. Minimnya dana dan sumber daya manusia, bagi pendobrak Alpen Sang GTT tidak menjadi alasan untuk tidak menjadikan MTsN 7 Blitar untuk terus berproses menjadi madrasah berprestasi. Semua kolega sang pendobrak yaitu Dekan dan Dosen FMIPA IPB dan Dosen Program Pascasarjana Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Palembang pun dikerahkan untuk menjadikan MTsN 7 Blitar berprestasi, terutama dalam karya tulis ilmiah. Workshop Penelitian Bagi Guru MTsN 7 Blitar terselenggara berkat kerja keras Alpen Sang GTT.

Dimotori oleh Alpen Sang GTT, deretan piala lomba karya tulis ilmiah dan esai memenuhi etalase piala. Madrasah Tsanawiyah baik negeri maupun swasta di Kabupaten dan Kota Blitar tercengang, setelah siswa MTsN 7 Blitar pada tahun 2020 satu-satunya madrasah yang lolos seleksi proposal dan meraih juara harapan 1 bidang Matematika, Sains, dan Pengembangan Teknologi dalam ajang Madrasah Young Researcher Super Camp ( Myres). Diajang yang sama, pada tahun 2021, satu-satunya madrasah yang lolos 50 besar bidang Ilmu Keagamaan. Dan tahun 2022, siswa MTsN 7 Blitar bisa masuk final bidang Matematika, Sains, dan Pengembangan Teknologi.

Juara Kompetisi Sain Madrasah Bidang LKTI pun menjadi langganan siswa MTsN 7 Blitar. Pada tahun 2018 Meraih juara 1 bidang IPA. Pada tahun 2019 di ajang yang sama, Juara 1 dan 2 diborong oleh MTsN 7 Blitar. Judul “Pengaruh Jenis Larutan Air Terhadap Kelistrikan Baterai Basah ( Accu ) Dengan Menggunakan Larutan Fermentasi Buah Jeruk Nipis, Tomat Dan Belimbing Wuluh” meraih juara 1, sedangkan judul “Uji Coba Penggunaan Kotoran Sapi, Kambing dan Ayam Di Kecamatan Wates Kabupaten Blitar sebagai Pengganti Pasta Karbon Baterai Kering Ramah Lingkungan” meraih juara 2.

Prestasi siswa binaan Alpen Sang GTT pun terus berlanjut. Di tahun 2019 meraih Juara Harapan 1 dalam Kompetisi Kreativitas Nasionaldengan mengangkat judul “Eksistensi dan Makna Estetika Islam Kesenian Jaranan dalam Peningkatan Nilai Budaya dan Religius Generasi Milenial (Studi Atas Paguyuban Kesenian Jaranan di Kecamatan Wates Kab. Blitar”.   Di tahun 2018 meraih Juara 1 dalam lomba penulisan Essay pada saat festival literasi (felis) tingkat provinsi Jatim pun diraih. Judul yang diangkat ketika itu adalah “Mbiyodo dan Nyinoman”. Diajang yang sama di tahun 2019 meraih Juara 2 dengan judul essay Medsosmu Harimaumu

NuBar ( Nulis Bareng ) menjadi gebrakan sensasional yang dilakukan Alpen Sang GTT. Budaya nulis menjadi momok bagi siswa bahkan guru yang berada di pesisir Blitar Selatan. Dengan prinsip tidak ada yang tidak mungkin, kalau kita yakin, maka berhasillah terbit antologi puisi perdana karya guru dan siswa yang berjudul Pujangga dari Ufuk Blitar Selatan. Alpen Sang GTT, juga telah berhasil menerbit beberapa buku, diantaranya adalah Buku Mendesain Karakter Peserta Didik (Antologi), Bioekologi Kupu-Kupu (Ditulis bersama dengan Prof. DR. Fathurrohman, M.Pd dosen Universitas Negeri Malang), dan

Buku Bestseller Menjadi Peneliti Itu Mudah. Buku Menjadi peneliti itu mudah telah terjual hingga 700 eksemplar, sedangkan konsumennya adalah madrasah penelitian yang tersebar dari Aceh Sampai Papua. Bahkan beberapa madrasah riset telah menggunakan buku Menjadi Peneliti Itu Mudah sebagai buku pegangan dalam pelatihan kelas riset.

Tahun 2013 Alpen Sang GTT, nama Muhammad Ali Efendi (nama lengkap Alpen) tercantum di pengumuman hasil penerimaan seleksi CPNS database 2 Pemerintahan Daerah Kabupaten Jombang. Sungguh suatu berita yang sangat menggembirakan baik bagi Alpen Sang GTT maupun bagi keluarga besarnya.

Namun Sang Khalik berkehendak lain, dalam proses pemberkasan tidak lolos karena ada laporan dari teman sejawat yang melaporkan ke BKD Jombang, bahwa Alpen Sang GTT pernah putus mengajar selama 2 tahun yaitu ketika melanjutkan studi ke IPB. Alpen Sang GTT pun tidak tinggal diam. Atas Arah dari Drs. KH. Cholil Dahlan untuk berikhtiar semaksimal mungkin, maka didatangi semua pihak yang berkepentingan. Bupati Jombang, Wakil Bupati, dan Ketua BKD Jombang datangi untuk mengklarifikasi, bahwa Alpen Sang GTT studi di IPB dengan dibekali surat izin belajar dari Notaris. Artinya secara hukum tidak terputus.

Beberapa oknum menelpon dan memberikan janji bisa membantu CPNS nya turun. Oknum meminta uang pelicin dari 100 juta dan terakhir 75 juta. Kabar adanya oknum yang meminta uang kepada Alpen Sang GTT pun terdengar KH. Cholil Dahlan. Pernyataan yang luar biasa dari Kyai Cholil “ Opo kuwe orang iso ngingoni anak bojomu nek ora dadi pegawai negeri ?” (apakah kamu tidak bisa menghidupi anak istrimu kalau tifdak jadi pegawai negeri?). Pernyataan yang luar biasa dari seorang kyai kepada Alpen Sang GTT. Ikhtiar harus tetap kamu lakukan, dan jika memang itu sudah menjadi rejekimu, maka pasti status pegawai negeri pasti akan kamu dapat. Begitu wejangan dari Kyai Cholil kepada Alpen Sang GTT.

Dengan masih berharap SK CPNS turun, sejak 2009-2021 Alpen Sang GTT tetap mengabdikan dirinya di lembaga pendidikan yang ada di Jombang dan Blitar yang berjarak 125 km.   2 hari di Blitar dan 5 hari di Jombang dijalani selama 12 tahun. Tidak ada hari libur bagi Alpen Sang GTT. Perjalanan Jombang Blitar sangat berkesan bagi Alpen Sang GTT. Hampir kecelakaan dan bahkan kecelakaan menjadi bagian sejarah perjalanan. Ban bocorpun menjadi bumbu indah dalam perjalanan Jombang Blitar. Rasa capek yang luar biasa bahkan hampir sudah tidak terasa lagi.

Pada tahun 2021, Kepala MA Nurul Islam yang merupakan unit pendidikan di bawah naungan YPDI Al Hasan dimutasi ke MTsN 3 Blitar. Akibat dari mutasi ini, jabatan kepala MA. Nurul Islam terjadi kekosongan. Alpen yang ketika itu sebagai ketua umum yayasan, memberikan kesempatan kepada beberapa guru PNS MTsN 7 Blitar dan MIN 3 Blitar untuk mengganti kekosongan kepala MA. Hal ini dikarenakan lembaga ini merupakan lembaga pendidikan yang masih perlu perjuangan sehingga tidak ada yang berminat menduduki jabatan kepala MA. Atas desakan dari Ibu Muslihatun (mertua) dan dorongan dari Ning Evi Gozali (Salah satu tokoh NU), maka akhirnya Alpen sang GTT ditunjuk sebagai Kepala MA. Nurul Islam.

Sungguh suatu keputusan yang berat untuk hijrah dan fokus di Blitar yang notabene merupakan daerah yang berada di dekat pantai pesisir dengan wilayah pegunungan dan jalan rusak berat. Terus terang Alpen sang GTT masih berharap database SK CPNS K2 Jombang bisa turun. Bingung, bingung, dan binggung menggelayut dalam pikiran Alpen Sang GTT. Sulit untuk memutuskan hijrah ke Blitar. Tapi mungkin ini sudah menjadi takdir yang berkuasa, saya harus hijrah ke Blitar. Mungkin ini jalan terbaik agar bisa berkumpul dengan anak dan istri setiap hari sekaligus bisa totalitas dalam meneruskan perjuangan mertua dalam syiar agama di Blitar selatan melalui dunia pendidikan. Bismillah!!!

Ketetapan Allah pasti terbaik bagi hambanya!. Alhamdulillah setelah memutuskan untuk hijrah ke Blitar pada tahun 2021, banyak rejeki dan kesempatan untuk eksis di berbagai workshop dan diundang sebagai narasumber. Hal ini terjadi dikarenakan Alpen Sang GTT pada tahun 2020 siswa bimbingannya dari MTsN 7 Blitar sebagai Juara Harapan 1 bidang Matematikan, Sains dan Pengembangan Teknologi dalam ajang Madrasah Young Researcher Super Camp (Myres) dan satu-satunya tim yang berasal berhasil dari Blitar. Judul penelitian yang diangkat adalah identifikasi Bentuk Sisik Dan Venasi Sayap Kupu-Kupu Spesies Hypolimna Bolina, Eurema Hecabe, Graphium Sarpedon Dalam Proses Karakteristik Spesies Kupu-Kupu. Dan pada Myres 2022 berhasil masuk final dengan mengangkat judul The Identification Of Formasi Process And Spiderweb Model Of Nephila And Cyclosa Species.   Dan

Beberapa madrasah yang diundang sebagai narasumber diantaranya adalah MTsN 1 Blitar, MTsN 2 Blitar, MTsN 8 Blitar, MTsN 11 Blitar, MAN 3 Blitar, dan MAN 2 Blitar. Bahkan beberapa madrasah di luar Kabupaten Blitar pun ikut mengundang Alpen Sang GTT sebagai narasumber. Diantaranya adalah MAN 10 Jombang, MTsN 2 Banjarnegara Jawa Tengah, dan MAN 2 Tanah Datar Sumatera Barat.

Alpen Sang GTT tidak berpuas diri dalam pengembangan keprofesionalannya. Pada tahun 2021 mengikuti seleksi Fasilitator Provinsi Mata Pelajaran Biologi yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. Keinginan menjadi fasilitator provinsi mata pelajaran biologi, tapi Allah swt mentakdirkan lain. Berdasarkan pengumuman yang dirilis, Alpen Sang GTT ditetapkan sebagai fasilitator provinsi Kepala Madrasah. Protes pun disampaikan, tetapi keputusan Kementerian Agama tetap berdasarkan alasan tenaga Alpen Sang GTT dibutuhkan sebagai fasilitator provinsi kepala madrasah.

Kehendak dan takdir sang pencipta pasti yang terbaik dan tidak pernah salah. Dengan takdir sebagai fasilitator provinsi kepala MA, menjadikan Alpen Sang GTT meningkatkan keprofesionalannya sebagai kepala madrasah. Hal ini dibuktikan dengan ditunjuknya sebagai fasilitator narasumber bimtek daerah kepala madrasah. Diantaranya bimtek di Hotel Shangrila Surabaya, Hotel Mercure Surabaya, Hotel Harris Surabaya, dan Hotel MG Setos Semarang. Bahkan beberapa KKM MA dan MTs di beberapa kabupaten di Jawa Timur telah meminta sebagai nara sumber dalam Workshop Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di Bulan Nopember-Desember 2022. Beberapa KKM yang telah diminta sebagai narasumber diantaranya KKM Pamekasan, Sumenep, Sampang, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Ponorogo, Jombang, dan Lumajang.

Sebagai guru, Alpen Sang GTT pun tidak berpuas diri. Bahkan beberapa workshop mata pelajaran IPA/Biologi baik secara berani maupun memikat diikutinya. Komunikasi dengan guru IPA/Biologi dijalin. Diantaranya masuk grup Whatsapp guru IPA/Biologi Nasional.

MTsN 7 Blitar, MA. Nurul Islam, YPDI Al Hasan, dan Ponpes Al Hasan sekarang menjadi ladang ibadah. Pukul 07.00-14.00 merupakan waktu untuk mengajar di madrasah, sedangkan Pukul 14.00-05.30 waktu untuk mengurus pondok. Terus secara maksimal disetiap kesempatan itu adalah prinsip hidup Alpen Sang GTT.

Semangat berjuang yang gigih dan segudang prestasi yang telah diraih oleh Alpen Sang GTT inilah yang mungkin menjadi dasar KKM kepala MTsN Kabupaten Blitar, Kasi Penma, dan Kepala Kemenag Kab. Blitar serta Kanwil Kemenag Jatim Memberikan rekomendasi untuk mengikuti seleksi guru berprestasi tahun 2022.

Kesabaran berproses akhirnya membawa hasil. Pada tahun 2023 Alpen sang GTT akhirnya diangkat menjadi guru PPPK dan ditempatkan di MTsN 11 Blitar. Dua puluh satu tahun bersabar tuk meraih status sebagai aparatur sipil negara (ASN) akhirnya tercapai. Terus berproses untuk meningkatkan kompetensi diri agar dapat mengajar secara lebih profesional menjadi semangat. Terus berproses lebih menjadi baik lagi dan terus menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu.

Bagikan :