Pada bulan oktober 2023 terhitung jumlah pelamar yang mendaftar di portal SSCASN BKN mencapai 2.409.882 (sumber: https://www.bkn.go.id/ditutup-11-oktober-pelamar-seleksi-casn-2023-mencapai-2-409-882/). Angka ini secara tidak langsung menunjukan banyak masyarakat yang ingin menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), walaupun masyarakat secara umum telah mengetahui beberapakali tahapan tes dilakukan untuk menjadi seorang ASN setiap tahunnya selalu terjadi lonjakan pelamar calon aparatur sipil negara. Namun, perjuangan bagi ASN tidak berhenti begitu saja di gerbang seleksi. Sebagai ujung tombak pelayanan publik, ASN memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan layanan yang berkualitas, maka seorang ASN perlu untuk terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada kualitas layanan yang mereka berikan. Dipercaya ASN yang siap untuk terus belajar akan lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan mampu mendorong perubahan positif dalam lingkungan kerjanya. Maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan kompetensi bukanlah pilihan, tetapi kebutuhan. Melalui pengembangan diri dan pembelajaran berkelanjutan, seorang ASN dapat menjadi agen perubahan yang efektif dan mampu memberikan kontribusi bagi negara.
Dikatakan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 bahwa pengembangan kompetensi merupakan hak setiap ASN yang bertujuan untuk memastikan dan memelihara kemampuan pegawai sehingga dapat memberi kontribusi optimal bagi organisasi. Dahulu, mungkin ASN tidak bisa dengan leluasa untuk mengembangkan kompetensi dan melakukan pelatihan, kendala biaya dan keterbatasan waktu seringkali menjadi hambatan. Namun kini hal tersebut tidak lagi menjadi sebuah hambatan. Kegiatan pengembangan kompetensi sekarang dapat dilakukan secara online, sumber belajarpun tersedia dalam jumlah yang melimpah secara online. Salah satunya aplikasi PINTAR milik kementerian agama,
Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia sebagai kementerian yang bertugas dalam pengelolaan dan pengembangan berbagai kegiatan keagamaan, pendidikan agama dam pembinaan masyarakat, telah meluncurkan aplikasi PINTAR Kemenag. Aplikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan potensi ASN Kemenag melalui berbagai fitur yang disediakan. Salah satu fitur utamanya adalah pelatihan dan pembelajaran berbasis digital. Melalui aplikasi ini, ASN memiliki kesempatan untuk mengikuti kursus online dan pelatihan-pelatihan yang relevan dengan bidang tugasnya . Dengan begitu ASN dapat terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan zaman. Banyak keuntungan yang diapat dari melakukan pelatihan online diantaranya;
Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, pelatihan online menjadi pilihan yang sangat menarik bagi ASN yang ingin mengembangkan kompetensi mereka secara efektif dan efisien, sehingga setiap ASN memiliki kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan diri mereka, yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi maksimal bagi masyarakat dan negara.