Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar Penganugerahan Siddhakarya, menyerahkan sertifikat akreditasi untuk LPK, sekaligus menutup Program Pemagangan Tahun 2024. Acara ini juga menjadi bukti nyata bahwa kerja sama bisa menghadirkan solusi atas tantangan besar, seperti pengangguran dan peningkatan kualitas tenaga kerja.
Sebagai ASN, saya memandang acara ini dengan optimisme. Dalam era yang serba cepat ini, tenaga kerja yang kompeten dan produktif bukan lagi sekadar kebutuhan, melainkan kunci utama untuk bersaing. Namun, mencapainya tidak bisa sendiri. Butuh kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pelatihan.
Salah satu sorotan acara ini adalah penghargaan Siddhakarya untuk enam perusahaan kecil dan menengah yang telah menunjukkan keunggulan mereka. Ada nama-nama seperti Tiara Cakery dan De’ Chruse Pet Center Batam, yang membuktikan bahwa usaha kecil pun mampu bersaing dan menjadi teladan.
Tentu saja, penghargaan ini tidak hanya menjadi sekadar seremoni. Ini adalah motivasi, sekaligus panggilan, bagi usaha-usaha lain untuk terus berinovasi. Namun, pemerintah juga punya peran besar di sini. Insentif, dukungan pelatihan, atau bahkan kebijakan yang mendukung usaha kecil perlu terus digencarkan. Karena hanya dengan dukungan nyata, mereka bisa melangkah lebih jauh.
Lalu, ada program pemagangan. Bayangkan, lebih dari 90% peserta tahun ini berhasil direkrut perusahaan, Angka ini membuktikan bahwa pendekatan berbasis praktik benar-benar menjawab kebutuhan dunia kerja.
Tapi saya percaya, ini baru awal. Keberhasilan ini perlu diperluas. Masih banyak sektor dan perusahaan yang bisa dirangkul agar lebih banyak lagi masyarakat Kepri yang mendapatkan kesempatan. Harapannya, pemagangan tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tapi juga mengakar sebagai budaya yang mendekatkan tenaga kerja dengan dunia industri.
Langkah lain yang patut diapresiasi adalah akreditasi untuk 14 LPK tahun ini. Dengan adanya sertifikasi, masyarakat bisa lebih percaya bahwa lembaga-lembaga ini benar-benar menghadirkan pelatihan yang berkualitas. Tapi, akreditasi bukan titik akhir. Ini justru awal dari evaluasi berkelanjutan, karena dunia kerja terus berubah, begitu pula kebutuhan akan keterampilan baru.
Sebagai bagian dari birokrasi, saya merasa kegiatan seperti ini menjadi oase di tengah tantangan. Ini adalah wujud nyata bahwa pemerintah tidak tinggal diam menghadapi masalah pengangguran. Namun, tentu saja, langkah-langkah ini harus terus dipupuk.
Hal terpenting yang ingin saya garis bawahi adalah semangat kerja sama. Penganugerahan Siddhakarya, program pemagangan, dan akreditasi LPK adalah contoh bagaimana pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pelatihan bisa saling mendukung.
Bayangkan, jika semangat seperti ini terus kita pelihara, betapa besarnya dampak yang bisa kita hasilkan. Tenaga kerja yang kompeten, usaha yang produktif, dan masyarakat yang sejahtera bukan lagi mimpi.
Harapan saya, apa yang terjadi di acara ini tidak berhenti di ruangan itu saja. Kita semua, sebagai bagian dari Kepri, punya peran untuk menjaga semangat ini tetap hidup. Bersama-sama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk provinsi kita tercinta. Semoga!