Bapak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tanggal 20 Oktober 2024. Pada tanggal 21 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto melantik 48 Menteri, 5 Kepala Badan, dan 56 Wakil Menteri dalam Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta. Pembentukan Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini membangun kembali harapan Rakyat Indonesia.
Jumlah Menteri dan Wakil Menteri di Tiap Kabinet di Era Reformasi
Perbandingan jumlah Menteri dan Wakil Menteri di Era Reformasi sebagai berikut;
- Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999) dipimpin Presiden B.J. Habibie
Jumlah Menteri sebanyak 36 orang, dan tidak ada Wakil Menteri.
- Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001) dipimpin Presiden Abdurrahman Wahid
Jumlah Menteri sebanyak 34 orang, dan tidak ada Wakil Menteri.
- Kabinet Gotong Royong (2001-2004) dipimpin Presiden Megawati Soekarnoputri
Jumlah Menteri sebanyak 30 orang, dan tidak ada Wakil Menteri.
- Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009) dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Jumlah Menteri sebanyak 34 orang, dan Wakil Menteri sebanyak 1 orang.
- Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014) dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Jumlah Menteri sebanyak 34 orang, dan Wakil Menteri sebanyak 18 orang.
- Kabinet Kerja (2014-2019) dipimpin Presiden Joko Widodo
Jumlah Menteri sebanyak 34 orang, dan Wakil Menteri sebanyak 3 orang.
- Kabinet Indonesia Maju (2019-2024) dipimpin Presiden Joko Widodo
Jumlah Menteri sebanyak 34 orang, dan Wakil Menteri sebanyak 18 orang.
- Kabinet Merah Putih (2024-2029) dipimpin Presiden Prabowo Subianto
Jumlah Menteri sebanyak 48 orang, dan Wakil Menteri sebanyak 56 orang
Visi, Misi, dan Program Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Periode 2024-2029
Visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029 adalah “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”. Visi ini jika dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut: Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengajak putra putri terbaik bangsa dari semua latar belakang yang memiliki kesamaan tekad untuk bekerja sama membangun bangsa dengan dasar fondasi kuat yang dibangun oleh kepemimpinan Presiden Joko Widodo dengan tujuan yang jelas, yaitu negara yang setara dengan negara maju di tahun 2045 atau lebih cepat.
Visi tersebut diwujudkan dengan 8 misi Asta Cita, 8 program hasil terbaik cepat, dan 17 program prioritas.
Delapan (8) misi yang disebut dengan Asta Cita sebagai berikut:
- Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
- Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
- Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
- Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
- Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
- Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
- Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
- Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Sedangkan tujuh belas (17) program prioritas Presdien Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029 sebagai berikut:
- Mencapai swasembada pangan, energi, dan air.
- Reformasi politik, hukum, dan birokrasi.
- Pemberantasan kemiskinan.
- Menjamin tersedianya pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, peningkatan BPJS Kesehatan dan penyediaan obat untuk rakyat.
- Penguatan pertahanan dan keamanan negara dan pemeliharaan hubungan internasional yang kondusif.
- Menjamin pelestarian lingkungan hidup.
- Menjamin rumah murah dan sanitasi untuk masyarakat desa dan rakyat yang membutuhkan.
- Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi berbasiskan sumber daya alam, termasuk di sekitar maritim untuk membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya dalam mewujudkan keadilan ekonomi.
- Penyempurnaan sistem penerimaan negara.
- Pencegahan dan pemberantasan korupsi.
- Pencegahan dan pemberantasan narkoba.
- Penguatan pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi.
- Penguatan kesetaraan gender dan perlindungan hak perempuan, anak, serta penyandang disabilitas.
- Menjamin ketersediaan pupuk, benih, dan pestisida langsung ke petani.
- Melanjutkan pemerataan ekonomi, penguatan UMKM, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
- Memastikan kerukunan antarumat beragama, kebebasan beribadah, dan perawatan rumah ibadah.
- Pelestarian seni budaya, peningkatan ekonomi kreatif, dan peningkatan prestasi olahraga.
Kebijakan Bidang Ekonomi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Periode 2024-2029
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presdien Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029 percaya pada paham Ekonomi Pancasila yang memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
- Ekonomi yang religius dan wujudkan persatuan nasional.
- Ekonomi yang junjung tinggi kemanusiaan.
- Ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional.
- Ekonomi yang egaliter (sederajat) dan kerakyatan.
- Ekonomi yang berkeadilan sosial.
Di samping itu, Presiden Prabowo Subianto juga berupaya mengimplementasikan ajaran ekonomi dari Prof. Sumitro Djojohadikusumo yang diyakini akan membuat Indonesia berjaya, antara lain:
- Industrialisasi
Industrialisasi harus dilakukan setelah Indonesia mencapai surplus pangan, dan harus fokus pada produksi barang konsumsi untuk pasar domestik sebelum ekspor.
- Investasi
Peran negara dalam investasi industri sebagai langkah awal untuk menarik investasi sektor swasta atau asing. Sektor industri vital harus tetap dikuasai oleh negara untuk mencegah dominasi asing.
- Hindari Ekspor Bahan Mentah
Menolak ekspor bahan mentah karena memiliki nilai tawar yang rendah, dan mendukung konsep hilirisasi yaitu mengolah bahan mentah menjadi barang atau produk jadi sebelum diekspor. Indonesia sebaiknya tidak bergantung pada satu komoditas, dan melakukan diversifikasi komoditas.
- Hapus Ketimpangan
Pembangunan dilakukan di seluruh Indonesia baik di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa. Perhatian pembangunan tidak terkonsentrasi di daerah yang kaya saja.
- Hapus Praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
Praktik Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) dan monopoli menjadi faktor penghalang kemajuan industri.
Harapan Rakyat Indonesia
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029 membawa harapan bagi Rakyat Indonesia.
Harapan Rakyat Indonesia terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029, antara lain:
- Pengembangan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan mengurangi kesenjangan antara kelompok masyarakat. Perumusan strategi yang adaptif untuk menghadapi dampak global terhadap ekonomi nasional.
- Sektor pertanian benar-benar diperhatikan dan ditangani secara serius agar bisa swasembada pangan. Menghapuskan impor beras dan mencegah kelangkaan pupuk yang menyebabkan harga pupuk mahal.
- Sektor peternakan perlu dibangun agar harga daging sapi bisa lebih murah dan terjangkau oleh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan konsumsi makanan bergizi oleh masyarakat.
- Diversifikasi ekonomi dengan memperkuat sektor-sektor lain seperti manufaktur, pariwisata, dan ekonomi digital; meningkatkan swasembada pangan dan energi untuk mengurangi ketergantungan pada impor, yang sering kali membuat ekonomi domestik rentan terhadap gangguan global; serta mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang dapat menjadi tulang punggung ekonomi di masa depan. Ekonomi kreatif menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan inovatif.
- Kebijakan yang menekankan pada kesejahteraan sosial dan pemberdayaan ekonomi rakyat kecil sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ketimpangan ekonomi yang masih menjadi masalah utama di Indonesia, di mana 10 persen masyarakat terkaya menguasai hampir 70 persen kekayaan nasional.
- Memperhatikan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur yang ada agar ke depan akses bagi aktivitas perekonomian masyarakat lebih terbuka. Infrastruktur yang lebih baik akan memudahkan dan menarik para pengusaha besar untuk menamakan modalnya di berbagai bidang yang berarti membuka peluang kerja yang lebih banyak dan menekan angka pengangguran.
- Meningkatkan infrastruktur digital untuk memungkinkan akses yang merata, termasuk di daerah-daerah terpencil, mengembangkan pendidikan teknologi dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja digital, serta mendorong inovasi dan pengembangan startup teknologi untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi.
- Pengembangan koperasi dan UMKM sebagai pilar utama ekonomi nasional. Pemberdayakan koperasi dan UMKM dapat mengurangi ketergantungan pada investasi asing dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak.
- Meningkatkan daya beli mayarakat dan menjadikan harga barang-barang kebutuhan yang murah dan terjangkau bagi masyarakat kecil.
- Fokus pada pendidikan dan kesehatan serta fasilitas publik lainnya merupakan langkah yang sangat tepat. Pendidikan adalah fondasi bagi pembangunan bangsa. Program-program yang menekankan pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan serta akses kepada fasilitas publik untuk semua akan sangat berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia di masa depan.
- Meningkatkan kualitas SDM dengan meningkatkan kualitas pendidikan, Meningkatkan tingkat literasi digital dan keterampilan agar dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional.
- Keberlanjutan lingkungan harus menjadi bagian integral dari setiap kebijakan pembangunan untuk memastikan kesejahteraan jangka panjang. Diperlukan integrasi yang mendukung keberlanjutan lingkungan ke dalam semua kebijakan dan pembangunan infrastruktur.
- Melakukan pengembangan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air untuk memastikan ketahanan energi, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendukung tujuan keberlanjutan.
- Penegakan hukum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Menciptakan pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel.
- Pemimpin yang mampu membawa inovasi dan reformasi, terutama dalam hal pemberantasan korupsi dan peningkatan kualitas hidup.
- Komitmen yang kuat untuk mengimplementasikan kebijakan yang efektif dalam rangka memberantas praktik korupsi seperti mengesahkan Undang-Undang Perampasan Harta Hasil Korupsi, serta memastikan akuntabilitas publik terjaga dengan baik.
- Upaya sistematis guna membangun persatuan di tengah keragaman suku, agama, dan budaya, serta menangani konflik yang mungkin muncul. Penanganan isu-isu keamanan dengan pendekatan yang komprehensif dan humanis.
- Memastikan bahwa: kebijakan luar negeri Indonesia tetap bebas dan aktif, menjaga kepentingan nasional di tengah persaingan kekuatan global, memperkuat diplomasi ekonomi, memperluas pasar ekspor Indonesia, dan menarik lebih banyak investasi asing, serta bagaimana meningkatkan peran Indonesia dalam isu-isu global, seperti perubahan iklim, perdamaian dunia, dan keamanan maritim di kawasan.
- Perlunya reformasi sistem pemilu untuk memperkuat partisipasi politik yang lebih inklusif dan mencegah politik uang.
- Menempatkan pemberantasan narkoba sebagai salah satu prioritas utama dalam menyelamatkan generasi muda dan menjaga keamanan nasional. Memfokuskan langkah pencegahan melalui pendekatan yang lebih bersifat mendidik, seperti pembinaan keluarga, lingkungan, dan program-program pengembangan keterampilan hidup (life skills).
Dengan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, harapan ini memberikan fondasi yang kokoh untuk mencapai kesejahteraan nasional dan memastikan Indonesia terus maju sebagai negara yang berperan penting di panggung global, sambil tetap menjaga identitas nasional dan keberagaman budayanya. Hanya dengan persatuan, kesatuan, dan kebersamaan, Bangsa Indonesia dapat mencapai cita-cita Indonesia Emas.