Individu yang akan menjadi pemimpin di masa depan adalah Generasi saat ini dan masa depan yang harus memiliki semangat kepemimpinan yang Positif, Partisipatif, dan Mempertimbangkan orang lain, meskipun tidak selalu menjadi pemimpin yang terbaik. Kekuatan utama dalam kepemimpinan adalah kekuatan pribadi, bukan kekuasaan atau kecerdasan. Seorang pemimpin bukan hanya sebuah jabatan atau gelar yang diberikan dari luar, tetapi sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Pemimpin harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar, tidak hanya kepada anggota yang dipimpin tetapi juga kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pemimpin harus menyadari bahwa semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama, serta dengan sepenuh hati memberikan pengarahan agar berpacu pada satu tujuan yang sama, sehingga semua orang yang ada merasaakan merasa keberadaannya sangat berarti. Pemimpin harus diingat bahwa dia adalah pelayan organisasi yang dia pimpin, dan selalu memprioritaskan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Jika saya menjadi pemimpin Indonesia, saya ingin menjadi seseorang yang dapat memberikan arahan yang tepat bagi orang-orang yang dipimpin sehingga memiliki tujuan yang sama dalam bekerja, menjadi contoh yang baik karena seorang pemimpin harus menjadi cermin bagi anggota. Dengan demikian, saya akan menggunakan kekuasaan dengan tepat dan tidak menyalahgunakannya dan melakukan hal terbaik untuk Negara Indonesia dengan langkah penuh pertimbangan dan terintegritasi. dengan memperlihatkan kepercayaan diri dan keahlian yang dimiliki. Hal ini sangat penting agar saya dapat memimpin para bawahan saya yang kebanyakan lebih tua dan sudah sangat profesional. Hal utama
yang perlu disadari sebagai seorang pemimpin adalah mengenal para bawahan, sehingga dapat membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Menghindari banyak bicara tentang pribadi, namun lebih banyak mendengarkan para bawahan, baik dalam hal yang pernah mereka lakukan, pengalaman, kemampuan, keinginan, bahkan ide-ide atau inovasi baru yang mungkin bisa di dapatkan dari mereka. Mengenai cara berkomunikasi pun juga akan saya bedakan terhadap bawahan yang lebih tua, yaitu dengan bahasa sopan dan mudah dipahami dan menggunakan nada bicara yang lembut tetapi juga harus tetap tegas dan konsisten.
Pola yang akan saya gunakan apabila saya menjadi pemimpin Indonesia adalah menggunakan pola persuasi atau ajakan, bukan perintah. Dengan cara ini, bawahan saya akan memiliki kebebasan dalam pengambilan keputusan dengan berbagai pemikiran atau pendapat mereka sendiri. Dengan pola persuasi tersebut juga akan diterapkan kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia agar turut aktif dan juga berperan dalam perubahan Iklim di Indonesia yang dimana Indonesia memiliki beberapa jenis iklim, yaitu sebagian besar beriklim hutan hujan tropis yang mempunyai tingkat presipitasi atau curah hujan tertinggi, kemudian diikuti dengan iklim muson tropis, serta iklim sabana tropis yang mempunyai tingkat presipitasi atau curah hujan terendah. Hal ini harus diperhatikan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti Banjir, Pencemaran Udara dan lain-lain. Banyak hal kecil yang dapat dilakukan namun berdampak besar bagi seluruh orang seperti melakukan pola persuasi dalam penghematan penggunakan Listrik, membiasakan diri untuk hidup rendah emisi dan polusi, menerapkan gaya hidup minimalis. Saya yakin Indonesia lebih maju apabila memiliki kolaborasi yang kuat, jujur dan terintegritas dalam menjalankan tugas. Sebagai pemimpin harus memiliki daya imaginasi tinggi kedepan dan sebab-akibat dalam tindakan.