“Jangan lelah mencintai Indonesia”, itulah pesan singkat dari mantan Menteri Keuangan, ibu Sri Mulyani Indrawati. Kalimat sederhana namun memiliki makna yang tidak sesederhana itu. Setiap hari kita disuguhi oleh berita korupsi yang membuat hati mengelus dada. “Kok bisa”, mungkin itu ungkapan spontan kita saat tahu ada kasus korupsi baru terungkap, lagi dan lagi. Entah sampai kapan kasus korupsi benar-benar hilang dari negara kita. Rasanya jenuh sudah mendapati berita yang sama setiap harinya. Hingga sempat ramai tagline #kaburajadulu beberapa waktu lalu sebagai bentuk rasa kecewa terhadap negara ini.
Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan merupakan indikasi nyata pengkhianatan terhadap cinta kepada tanah air. Setiap rupiah anggaran yang disalahgunakan mengurangi hak masyarakat atas pendidikan, kesehatan, dan pembangunan. Sebaliknya, setiap rupiah yang dikelola dengan baik menunjukkan kecintaan kita kepada Indonesia.
Korupsi tetap menjadi salah satu masalah utama di Indonesia, dengan tren kasus yang terus berlanjut dari tahun ke tahun. Meskipun berbagai upaya pemberantasan telah dilakukan, praktik korupsi masih meluas di berbagai sektor. Menurut laporan Transparency International Indonesia (TII), Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada 2024 meningkat menjadi 37 poin. Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sikap masyarakat terhadap korupsi semakin permisif, yang terlihat dari penurunan skor Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) pada tahun yang sama.
Cinta kepada Indonesia tidak hanya ditunjukkan melalui pengorbanan besar atau semboyan heroik. Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), cinta tanah air sebenarnya terwujud dalam integritas kecil yang diterapkan dalam tugas sehari-hari.
Integritas yang tampak sederhana, seperti hadir tepat waktu, bekerja sesuai aturan, melayani masyarakat dengan ramah, menggunakan fasilitas negara secara bijak, dan menolak gratifikasi dalam bentuk apa pun, seringkali dianggap sebagai hal yang biasa. Namun, justru di sinilah letak keistimewaannya. Kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten dapat menciptakan budaya birokrasi yang bersih dan dipercaya oleh publik.
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan representasi negara di depan masyarakat. Ketika ASN menjalankan tugasnya dengan jujur, disiplin, dan bertanggung jawab, kepercayaan publik terhadap pemerintah akan meningkat. Inilah yang menjadikan semboyan “jangan lelah mencintai Indonesia” memiliki arti yang sebenar-benarnya dalam kehidupan birokrasi.
Cinta kepada tanah air bukan sekadar ungkapan manis, tetapi sebuah komitmen yang diperbaharui setiap hari. Melalui integritas kecil yang dijalankan secara konsisten, ASN sebenarnya turut berkontribusi dalam menjaga masa depan Indonesia.
“Jangan lelah mencintai Indonesia, karena setiap kejujuran kecil kita adalah pondasi besar bangsa.”
#AksaraAbdimuda