Pengucapan sumpah Presiden Prabowo Suboanto dan wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putera pertama dari bapak Joko Widodo berlangsung di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, pada Minggu, 20 Oktober 2024. Menjadi saksi pertukaran tongkat estafet kepemimpinan, dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto.
Kedua kepala negara ini pun berjanji atas nama Tuhan Yang Maha Esa untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya demi kemaslahatan bangsa dan negara.
Pasca pengucapan sumpah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka merombak besar-besaran perubahan nomenklatur di Kabinet Merah Putih. Berbeda dengan mantan Presiden Jokowi yang dikenal Kabinet Ramping, dengan menggabungkan beberapa Kementerian, namun demikian strukturnya masih terlihat gemuk.
Sementara, di tangan dingin Presiden Prabowo Subianto, kembali memisahkan beberapa Kementerian yang "dikawin paksa" kan oleh Presiden sebelumnya.
Sedangkan Kabinet Merah Putih bentukan Presiden Prabowo Subianto kembali memisahkan Kementerian/Lembaga Negara, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dipisah dengan Kementerian Kehutanan, sehingga kabinetnya terlihat gemuk.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto pernah mengatakan terkait kabinet pemerintahan yang gemuk. Dia menyebut kabinet yang gemuk diperlukan untuk membangun pemerintahan yang kuat. "Terpaksa koalisinya besar. Nanti akan dibilang 'wah kabinet Prabowo gemuk, banyak.' Ya, negara kita besar, Bung!" katanya saat menghadiri forum BNI Investor Daily Summit 2024 seperti disiarkan YouTube Investor Daily TV, Kamis, 10 Oktober 2024, dikutip melalui tempo.co,
Mudah-mudahan gemuknya Kabinet Merah Putih menjadi solusi memutus mata rantai kemiskinan dan kebodohan di Indonesia, bukan politik balas budi dan tidak menjadi beban bagi negara.
Presiden Prabowo menekankan kepada sejumlah para pembantunya, agar menteri-menterinya harus tetap bergerak secara efisien. Di antaranya dengan memastikan birokrasi yang tak berbelit, dan mengurangi belanja negara yang tidak perlu, seperti seminar, seremonial hingga mengurangi perjalanan dinas ke luar negeri. Seperti diketahui, pemerintahan Prabowo-Gibran ini ada beberapa pemecahan kementerian. Misalnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang sebelumnya menjadi satu, dipecah menjadi Kementerian Pendidikan untuk tingkat dasar dan menengah, pendidikan tinggi, dan kementerian kebudayaan sendiri.
Selain itu, Presiden Prabowo memisahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) seperti sediakala. Serta beberapa kementerian lainnya.
Berikut para Menteri negara yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto antara lain:
- Budi Gunawan, sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan;
- Yusril Ihza Mahendra, sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan;
- Airlangga Hartarto, sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
- Pratikno, sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
- Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan;
- Abdul Muhaimin Iskandar, sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat;
- Zulkifli Hasan, sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan;
- Prasetyo Hadi, sebagai Menteri Sekretaris Negara;
- Muhammad Tito Karnavian, sebagai Menteri Dalam Negeri;
- Sugiono, sebagai Menteri Luar Negeri;
- Sjafrie Sjamsoeddin, sebagai Menteri Pertahanan;
- Nasaruddin Umar, sebagai Menteri Agama;
- Supratman Andi Agtas, sebagai Menteri Hukum;
- Natalius Pigai, sebagai Menteri Hak Asasi Manusia;
- Agus Andrianto, sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan;
- Sri Mulyani Indrawati, sebagai Menteri Keuangan;
- Abdul Mu’ti, sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah;
- Satryo Soemantri Brojonegoro, sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi;
- Fadli Zon, sebagai Menteri Kebudayaan;
- Budi Gunadi Sadikin, sebagai Menteri Kesehatan;
- Saifullah Yusuf, sebagai Menteri Sosial;
- Yassierli, sebagai Menteri Ketenagakerjaan;
- Abdul Kadir Karding, sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
- Agus Gumiwang Kartasasmita, sebagai Menteri Perindustrian;
- Budi Santoso, sebagai Menteri Perdagangan;
- Bahlil Lahadalia, sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;
- Dody Hanggodo, sebagai Menteri Pekerjaan Umum;
- Maruarar Sirait, sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman;
- Yandri Susanto, sebagai Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal;
- Iftitah Sulaiman, sebagai Menteri Transmigrasi;
- Dody Purwagandhi, sebagai Menteri Perhubungan;
- Meutya Viada Hafid, sebagai Menteri Komunikasi dan Digital;
- Andi Amran Sulaiman, sebagai Menteri Pertanian;
- Raja Juli Antoni, sebagai Menteri Kehutanan;
- Sakti Wahyu Trenggono, sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan;
- Nusron Wahid, sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
- Rachmat Pambudy, sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
- Rini Widyantini, sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
- Erick Thohir, sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara
- Wihaji, sebagai Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN;
- Hanif Faisol Nurofiq, sebagai Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup;
- Rosan Perkasa Roeslani, sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;
- Budi Arie Setiadi, sebagai Menteri Koperasi;
- Maman Abdurahman, sebagai Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
- Widianti Putri, sebagai Menteri Pariwisaata
- Teuku Riefky Harsya, sebagai Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif;
- Arifatul Choiri Fauzi, sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
- Ario Bimo Nandito Ariotedjo, sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.
Daftar Kepala Badan
- ST Burhanuddin, Jaksa Agung
- Herindra, Kepala Badan Intelijen Negara
- AM Putranto, Kepala Staf Kepresidenan
- Hasan Nasbi, Kepala Presidential Communication Office (PCO)
- Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet
Berikut daftar lengkap wakil Menteri dalam Kabinet Merah Putih
- Wamen Koordinator Bidang Politik dan Keamanan: Lodewijk Freidrich Paulus
- Wamen Koordinator Hukum HAM Imigrasi dan Pemasyarakatan: Otto Hasibuan
- Wamen Setneg: Bambang Eko Suhariyanto, Juri Ardiantoro
- Wamendagri: Bima Arya Sugiarto, Ribka Haluk
- Wamenlu: Armanatha Nasir, Anis Matta, Arief Hafas Oegroseno
- Wamenhan: Donny Ermawan Taufanto
- Wamenag: Romo Syafii
- Wamen Hukum: Eddy Hiariej
- Wamen Imigrasi dan Pemasyarakatan: Silmi Karim
- Wamen HAM: Mugianto
- Wamenkeu: Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, Anggito Abimanyu
- Wamen Dikdasmen: Fajar Riza Ul Haq, Atip Latifulhayat
- Wamen Dikti Sains dan Teknologi: Fauzan, Stella Christie
- Wamen Kebudayaan: Giring Ganesha
- Wamen Kesehatan: Dante Saksono
- Wamensos: Agus Jabo Priyono
- Wamenaker: Imanuel Ebenezer
- Wamen Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI: Christina Aryani, Zulfikar Ahmad Tawalla
- Wamenperin: Faisol Riza
- Wamendag: Dyah Roro Esti Widya Putri
- Wamen ESDM: Yulliot
- Wamen PU: Diana Kusumastuti
- Wamen PR: Fahri Hamzah
- Wamendes: A Riza Patria
- Wamen Transmigrasi: Viva Yoga Mauladi
- Wamenhub: Suntana
- Wamen Kominikasi dan Digital: Angga Raka Prabowo, Nezar Patria
- Wamentan: Sudaryono
- Wamen Kehutanan: Sulaiman Umar
- Wamen KKP: Didiet Herdiawan
- Wamen ATR/BPN: Ossy Dermawan
- Wakil Bappenas: Febrian Alfianto Ruddyard
- Wamen PAN-RB: Purwadi
- Wamen BUMN: Kartiko Wiroatmojo, Aminuddin Ma'ruf, Dony Oskaria
- Wakil Menteri BKKBN: Isyana Bagoes Oka
- Wakil Menteri Lingkungan Hidup: Diaz Hendropriyono
- Wamen Investasi Hilirisasi: Todotua Pasaribu
- Wamenkop: Feri Joko Juliantono
- Wamen UMKM: Helvi Yuni Moraza
- Wamen Pariwisata: Ni Luh Puspa
- Wamen Ekonomi Kreatif: Irene Umar
- Wamen PPA: Veronica Tan
- Wamenpora: Taufik Hidayat
- Wakil KSP: Qodari
Mudah-mudahan dengan terbentuknya Kabinet baru yang diberi nama Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini mampu menyelesaikan permasalahan di Tanah Air Beta, Indonesia antara lain;
- Memberantas permasalahan judi online hingga ke akarnya.
- Mampu mengentaskan kemiskinan dan kebodohan kaum marginal
- Memberantas permasalahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, berani memberantas Mafia Tanah, Makelar Kasus tanpa pandang bulu.
- Menyediakan lapangan pekerjaan, CPNS bagi lulusan sekolah lanjutan atas/sederajat. Hingga menaikkan gaji karyawan dan ASN di Indoensia.
- Memberantas Ilegal Mining, Perusak Lingkungan Hidup, Pembalakan Hutan Lindung, Taman Nasional dan.Cagar Alam dan Ilegal Fishing. Dan Memberantas peredaran perdagangan satwa liar dilindungi.
- Memberantas kriminalisasi yang menyudutkan peran guru di sekolah, serta memperbaiki pendapatan guru honorer (sukwan/sukarelawan).
- Menindak tegas tindakan kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.
- Menindak tegas pelaku perundungan, siapapun pelakunya tanpa pilih kasih.
- Memperhatikan taraf hidup pondok pesantren, santriwan santriwati, guru/ustad, imam dan marbot masjid.
- Memperhatikan kesejahteraan Arsiparis di Indonesia sebagai Pejuang Memori Bangsa.
- Memberantas segala tindak kriminal, Vandalisme, begal, parkir liar serta premanisme para bromocorah, Dimana keberadaannya kian meresahkan keselamatan warganya, dan masih banyak lagi harapan terhadap Kabinet Merah Putih
Nah, dari terbentuknya Kabinet Merah Putih tersebut sangat jelas bahwa para Menteri yang diberi Amanah memegang peranan yang sangat besar, tidak salah jika tugas dan pekerjaan para Menteri terpilih dalam susunan Kabinet Merah Putih menentukan baik atau buruknya kualitas Menteri pilihan Presiden Prabowo Subianto.
Karena itu, tidaklah berlebihan menurut pandangan saya, bahwa pekerjaan seorang Menteri adalah pekerjaan mulia, yang nantinya dipertanggungjawabkan hingga akherat. Maka sebaiknya berhati-hatilah bagi siapapun yang diberikan Amanah sebagai Menteri untuk tetap memelihara indepedensi dan objektivitas untuk memperbaiki negeri ini. Menanti sebuah solusi, tantangan dan peluang tersendiri bagi berlangsungnya Kabinet Merah Putih ditengah masa transisi selama lima tahun ke depan.