Tentunya bukan keputusan yang mudah bagi saya, yang telah berkecimpung selama 7 tahun sebagai HRD di sektor swasta, untuk mengambil langkah berani dengan beralih karir menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Terlebih saat itu karir saya di swasta bisa dibilang sudah dalam posisi yang cukup settle.
Mengapa saya memilih untuk beralih karier dari sektor swasta ke sektor publik? Pertanyaan ini sering kali muncul dari rekan-rekan saya yang sama-sama berkecimpung di dunia HRD. Jawabannya sederhana: panggilan hati. Saya percaya bahwa menjadi warga negara, kita juga dituntut untuk berkontribusi pada pembangunan negara, dan menjadi ASN adalah salah satu wujud nyata dari tanggung jawab tersebut. Dengan latar belakang dan pengalaman saya di bidang pengembangan sumber daya manusia, saya yakin dapat memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor ketenagakerjaan.
Beralih dari lingkungan kerja yang sangat dinamis dan kompetitif di sektor swasta ke birokrasi pemerintahan, tentunya memerlukan penyesuaian. Namun, saya melihat hal tersebut sebagai tantangan dan kesempatan untuk terus belajar dan berkembang. Yang lain, hanya soal perbedaan dalam point of view saja, jika sebelumnya saya berada di pihak industri (stakeholder), saat ini sebagai regulator (pemerintah). Tentunya sebagai seorang ASN, saya memiliki kesempatan untuk memahami secara lebih dalam permasalahan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat, serta dapat lebih berkontribusi secara aktif dalam merumuskan kebijakan dan program-program yang dapat memberikan solusi konkret bagi permasalahan ketenagakerjaan yang ada di masyarakat.
Salah satu hal yang sangat saya hargai dari pengalaman saya saat ini adalah semangat kerjasama dan dedikasi yang tinggi dari rekan-rekan kerja saya. Meskipun berasal dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu, kami memiliki satu tujuan yang sama: meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi seluruh masyarakat. Kolaborasi yang harmonis antara pemerintah, swasta dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam mencapai visi dan misi tersebut.
Menjadi ASN di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan saya perspektif baru mengenai dunia ketenagakerjaan. Jika dulu hanya berfokus pada kepentingan perusahaan untuk membangun/meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam mendukung pencapaian bisnis, saat ini kami harus mempertimbangkan kepentingan publik dalam membuat regulasi ketenagakerjaan, karena tentunya akan sangat berdampak pada berbagai stakeholder. Hal ini mendorong saya untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi sebagai ASN baru adalah memahami birokrasi dan regulasi yang kompleks di lingkungan pemerintahan. Namun, saya bersyukur karena mendapat bimbingan dan dukungan dari para senior dan rekan kerja. Mereka dengan sabar membantu saya memahami tugas-tugas dan tanggung jawab saya, serta memberikan arahan dan masukan yang konstruktif.
Bekerja di Dinas Tenaga Kerja memberikan saya kesempatan untuk bertemu dengan berbagai stakeholders, mulai dari masyarakat pencari kerja, pengusaha, hingga pemangku kepentingan lainnya. Setiap interaksi dengan mereka memberikan saya pelajaran dan pengalaman berharga. Saya belajar bagaimana memahami kebutuhan dan permasalahan mereka, serta bagaimana mencari solusi yang terbaik untuk semua pihak.
Meskipun perjalanan saya sebagai ASN baru saja dimulai, saya sangat optimis bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat untuk belajar, saya akan mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab saya dengan baik. Saya berharap dapat terus berkarya dan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat