Bangun Kesiapan Digital ASN di IKN: Fokus pada Tiga Pilar Utama

Gambar sampul Bangun Kesiapan Digital ASN di IKN: Fokus pada Tiga Pilar Utama

Mengutip dari artikel Kompas di awal tahun 2024 ini, sejumlah 12.000 ASN (Aparatur Sipil Negara) akan dipindahkan ke IKN (Ibukota Nusantara) secara bertahap hingga akhir tahun ini. Pemindahan belasan ribu ASN tadi tentu diperlukan dukungan dan kesiapan yang ada di lokasi IKN nantinya, tidak ketinggalan kesiapan teknologi dan digitalisasi yang diperlukan. IKN diklaim akan mengimplementasikan konsep Smart and Sustainable Forest City. Model ini tidak hanya berorientasi teknologi semata, namun juga menargetkan harmoni antara pemanfaatan teknologi dan kehidupan perkotaan yang berdampingan dengan alam.

Lebih lanjut, IKN memiliki delapan (8) prinsip, Prinsip ke-7 dari IKN adalah tentang kenyamanan dan efisiensi melalui teknologi. Salah satu poin penting dari prinsip ini adalah 100% konektivitas digital dan TIK untuk semua penduduk dan bisnis. Berkaitan dengan hal ini, apa sajakah yang kiranya perlu diperhatikan dalam penyediaan dukungan di bidang teknologi dan digitalisasi kepada ASN secara khusus dan penduduk IKN secara umum. Setidaknya ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan terkait kesiapan dukungan teknologi dan digitalisasi di IKN, sebagai berikut:

  1. Sosialisasi terkait jenis, platform, dan modul teknologi kepada pengguna

Kepala Otorita Ibukota Nusantara (OIKN) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang pedoman pembangunan bangunan cerdas di Ibukota Nusantara di Tahun 2023. SE ini bertujuan untuk mendorong penerapan bangunan cerdas yang berkontribusi pada pertumbuhan lingkungan binaan yang berkelanjutan dan cerdas. Ada lebih dari 30 instrumen/elemen teknologi tinggi yang diatur dalam pedoman ini.

Instrumen-instrumen cerdas ini tentu dalam pengoperasiannya, termasuk pemeliharaan ringan, diperlukan sosialisasi kepada pengguna (ASN) sehingga kebermanfaatannya dapat lebih optimal dan berkelanjutan. ASN yang dipindahkan tentu saja memiliki kompetensi digital/teknologi yang beragam. ASN yang tinggal di bangunan cerdas tentu memerlukan adaptasi terkait dengan penggunaan instrumen cerdas yang tersedia, sehingga tujuan untuk mewujudkan kenyamanan pengguna dapat tercapai. Platform tersebut tentu juga harus dipertimbangkan kemudahan pengoperasiannya (user friendly) sehingga semua fungsi alat dapat berjalan dengan optimal.

  1. Bimbingan Teknis terkait Keamanan Data

Pengguna teknologi digital di IKN tentu saja tidak hanya terbatas kepada 12.000 ASN saja. Keluarga dari ASN dan penduduk non ASN lainnya yang tinggal dan memanfaatkan teknologi di wilayah IKN perlu diperhitungkan dalam arsitektur perencanaan digital teknologinya. Isu keamanan data yang baru-baru ini menimpa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) merupakan lampu merah tentang pentingnya keamanan data.

Keamanan data ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pengelola data, namun juga pengguna dari teknologi itu. Bimbingan teknis yang dilakukan secara berkelanjutan diharapkan dapat meminimalisir kebocoran data penting yang ada di lingkungan pemerintah. Lokasi kantor pemerintahan dengan jaringan infrastruktur teknologi yang sama perlu diperhatikan dan dilakukan mitigasi terkait keamanan data termasuk panduan berbagi data teknis yang dilakukan antar instansi/Lembaga pemerintah dan layanan publik.

  1. Model Transportasi dan Mobilitas ASN

Salah satu pertimbangan pemindahan IKN adalah isu kemacetan parah yang sudah melampaui daya dukung lingkungan di DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara sebelumnya. Pemindahan belasan ribu ASN dan keluarganya serta penduduk non ASN tentu berimplikasi terhadap daya dukung lingkungan di IKN itu sendiri. Perencanaan struktur dan pola ruang IKN haruslah mampu mempertimbangkan kapasitas dari ruang yang tersedia sampai beberapa puluh tahun lagi. Penggunaan teknologi dan metodologi yang tepat akan mampu membantu Badan OIKN dalam melakukan design struktur pola ruang termasuk pola transportasi dan mobilitas penduduk dan ASN di dalamnya.

Penggunaan trem otonom sebagai salah satu moda angkutan umum di IKN, tentu saja diharapkan menjadi salah satu andalan dalam transportasi modern dan ramah lingkungan. Namun, juga perlu diperhitungkan kinerja dari moda tersebut termasuk beaya yang diperlukan untuk penggunaan dan perawatannya yang dimungkinkan akan dikenakan kepada pengguna moda itu sendiri, Semua penduduk harus memiliki kemampuan ekonomi yang cukup dalam menggunakan jasa moda tadi sesuai dengan Prinsip ke-7 IKN untuk semua penduduk.#IKNdanASN

 

 

 

Bagikan :
Tag :
-