Museum, sebagai etalase sejarah dan budaya suatu bangsa, memiliki peran yang sangat krusial dalam melestarikan warisan leluhur dan memperkuat identitas nasional. Dengan potensi yang besar, museum di Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran, inspirasi, dan wisata budaya yang menarik. Di Indonesia, keberadaan 454 museum menjadi bukti kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki. Namun, potensi besar ini belum sepenuhnya tergali dan dimanfaatkan secara optimal. Kami insan permuseuman, dengan terbentuknya Kementerian Kebudayaan yang baru, berharap dapat meningkatkan pengelolaan museum. Tulisan ini akan menguraikan beberapa harapan konkret yang dapat diwujudkan, mulai dari pengembangan sumber daya manusia hingga upaya membuat museum semakin inklusif.
Agar museum kita semakin berkualitas, kita perlu membekali para pengelola museum dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Kementerian Kebudayaan dapat memberikan pelatihan, sertifikasi, dan peluang untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Di samping itu, memberikan insentif juga penting untuk menarik minat para profesional muda untuk berkarir di bidang permuseuman. Kami optimistis dengan dibentuknya direktorat khusus untuk sejarah dan permuseuman, akan semakin banyak perhatian yang diberikan pada pengembangan museum di Indonesia.
Dahulu kala, museum sering dianggap sebagai tempat yang membosankan. Namun, kini museum telah bertransformasi menjadi ruang publik yang dinamis. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan mengadakan berbagai program menarik, museum berhasil menarik minat pengunjung dari berbagai kalangan. Kolaborasi dengan berbagai pihak juga membuat museum semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Museum saat ini semakin inklusif. Mereka tidak hanya menampilkan sejarah dan budaya, tetapi juga memastikan bahwa semua orang, termasuk penyandang disabilitas, dapat menikmati kunjungan ke museum. Dengan melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan dan menjaga harga tiket tetap terjangkau, museum memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat mengakses dan merasakan manfaat dari keberadaan museum.
Kemajuan-kemajuan positif yang telah ditunjukkan perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak. Berbagai contoh nyata museum yang sudah meningkatkan pengelolaannya dapat dirasakan semakin banyak kalangan. Re-branding Museum Benteng Vredeburg dan Museum Nasional sebagai upaya nyata peningkatan pengelolaan museum. Museum Bank Indonesia yang aktif menjadi ruang publik bagi kegiatan berbagai komunitas. Museum Tsunami Aceh yang sangat interaktif. Serta, berbagai program publik yang menarik dari Museum Negeri NTB, Museum Nasional, Museum Kesejarahan Jakarta, dan Museum Kebangkitan Nasional.
Kami insan permuseuman Indonesia, berharap besar pada pemerintahan yang baru. Dengan adanya direktorat khusus yang berfokus pada sejarah dan permuseuman Indonesia, kami berharap segala hal positif yang sudah ada dapat dipertahankan dan segala kekurangan dapat terus diperbaiki. Hal ini perlu dilakukan agar museum dapat semakin memaksimalkan potensi dan mengukuhkan diri sebagai etalase sejarah dan budaya bangsa.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, ujar presiden pertama Republik Indonesia, Bapak Soekarno. Pernyataan tersebut mengukuhkan peran museum dalam pendidikan sejarah bangsa. Museum memiliki peran penting dalam mendukung Visi Kementerian Kebudayaan yang baru, ‘Melestarikan, mengembangkan, dan memajukan kebudayaan nasional untuk memperkuat jati diri bangsa, meningkatkan daya saing nasional, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.’
Peningkatan kualitas pengelolaan museum tidak akan berhasil tanpa komitmen kuat dari semua pihak. Mari kita bersama-sama mendukung pengembangan museum di Indonesia dengan cara mengunjungi museum, menjadi relawan, atau memberikan donasi. Museum di hatiku!
#NulisSembariDinas #KementerianKebudayaan #MuseumdiHatiku
Referensi:
Paparan Menteri Kebudayaan pada rapat kerja bersama Komisi X DPR RI
Sumber Foto: Laman resmi Museum Nasional Indonesia