Banten, daerah paling barat di pulau jawa ini menyimpan amat banyak keunikan dan potensi alam, namun masih saja Provinsi ini mendapat gelar daerah paling tidak bahagia se Indonesia. Hal ini berdasarkan data indeks kebahagian tahun 2017 – 2021 pada dimensi kepuasan hidup, perasaan, dan makna hidup dari Badan Pusat Statistik. Jujur saja aku tak percaya, karena tempatku bekerja berada di Ibukotanya, Kota Serang sebagai wilayah strategis di tanah jawara, ya walau nyatanya memang kota ini juga mendapat gelar sebagai tujuan investasi paling rendah se Provinsi Banten, baik dari nilai investasi maupun jumlah investor berdasarkan data BPS Banten.
lalu, apa yang membuat kita tidak bahagia? Padahal, disini sudah Mal, iya selain mall of serang juga terdapat mal yang melayani segala layanan administrasi masyarakat hanya dalam satu tempat loh, ialah Mal Pelayanan Publik Kota Serang, kamu bisa mengurus ktp, bayar bpjs, urus ijin usaha bahkan sampai ambil tilang ke gerai kejari hanya dalam satu tempat tanpa keliling – kelling dengan kondisi cuaca Kota Serang yang memang panas. Kurang Bahagia apalagi coba warganya?
Eh tapi nanti dianggap overclaim lagi, baiklah aku coba buktikan bahwa pihak luar juga meyakini MPP di Kota ini sudah benar sudah bagus. Berdasarkan Survei Kepuasan Masyarakat, MPP ini mendapat angka 73 % loh, Kami sudah 3 tahun berturut- turut masuk nomine 8 besar Anugerah Layanan Investasi dari Kementrian Investasi/BKPM, ya walaupun belum pernah juara 1 sih. Tapi ada juga kok yang juara 1, Juara Nasional Ideatons-tons of idea dari Kemenpan RB x USAID ERAT 2023, ini tuh kaya lomba ASN Muda Inovatif gituloh, ya tentunya inovasi yang bisa membantu masyarakat agar lebih mudah mengakses pelayanan, tanpa ingin sombong nih kebetulan yang menginisiasi inovasi ini adalah penulis sendiri, iya mas deni legawa penulis artikel ini, sekali lagi tanpa maksud sombong ya, cuma memang terbukti aja sih, aduh jadi ga enak, gimana ya?
"Akhh! tapi kan pegawainya pemalas kan PNS – PNS gabut di MPP?"
Hei hei hei… kamu harus tahu ya, ketika dinas lain masih bisa mengajukan Work From Home (WFH) pasca idul fitri kemarin, kami tetap harus 100% Work From Office (WFO). Males mungkin iya, tapi kami benar -benar berusaha loh untuk tetap hadir karena memang diatur begitu sobat.
saking sibuknya, mungkin ini juga yang membuat penulis baru sempat mengirim karya ke lomba artikel ini di hari terakhir unggah, sibuk bangett. bisa buktikan deh satu per satu, sudah tidak ada lagi loh di komputer dinas kami aplikasi “kodok zuma”. Ya walaupun memang semua game sudah kami pindahkan ke smartphone sih.. tapi beneran deh, kami produktif sekali bekerja di Mal Pelayanan Publik yang sekaligus juga jadi kantor DPMPTSP ini.
Diakui memang tunjangan kami juga sama saja sih dengan dinas lain yang non pelayanan, tapi kami tetap bangga dan bahagia. Terutama jikalau sampai tidak ada lagi yang nitip – nitip bikin ktp, atau bikin nomor induk berusaha lewat kami. Jikapun ada, ya namanya juga abdi muda, masyarakat harus terus dibantu sambil diedukasi, daripada lewat calo (baca;perantara) kan, lebih tidak enak.
Satu motivasiku adalah harapan ke depan, bahwa kami akan punya karir yang baik. Harus disyukuri nasibku sebagai CPNS 2021 lebih baik loh dibandingkan CPNS 2019 yang terkatung -katung cukup lama untuk diangkat karena dampak covid, hehe salam damai kaka senior CPNS 2019 :D
Namun sayangnya, di sisi karir pun harapan kami mulai terasa asam garam karena jabatan fungsionalku dan rekan- rekan CPNS di Kota Serang ini yang masih belum jelas, disebut ahli pertama tentu bukan, disebut staf juga ya memang, tapi sama-sama analis dengan para ahli muda dan madya. Entah sampai kapan ini akan berlanjut, ditambah lagi dengan Presiden baru, biasanya kebijakan juga akan baru dan disesuaikan. Satu hal yang benar- benar pasti buat kami di dunia pelayanan publik ini hanyalah senyuman masyarakat, rasanya seperti sangat senang, melihat mereka terlayani dengan baik dan nyaman.
seperti melihat senyum mas gibran yang baru saja terpilih menjadi Wakil Presiden kita, kok aku juga jadi terbayang ingin mengajukan ke Mahkamah Konstitusi untuk jadi Pimpinan Dinas dengan kualifikasi waktu dan pengalaman tertentu, bisa jadi esmelon secepatnya. Paling kekurangannya hanyalah jadi orang muda yang bekerja dengan pengalaman minim sepertiku ini, bisa jadi mengada-ngada program seperti misalnya kita bikinkan saja Superapss yang bisa melayani semua layanan sampai pengaduan tuntas tanpa batas, tak perlu lagi gedung MPP dengan segala anggaran listriknya. Jadi layanan di MPP ini cukup fokus bikin konten- konten promosi saja, aku anggarkan semua buat undang influencer sekelas dedi corbuzier dan denny sumargo buat kita ngoten – ngonten tipis saja, asal sesuai Standar Harga Satuan ya om ded, om denny. Rasanya efektif, efisien dan kekinian ga sih menghadapi teknologi era 5.0 ini ? ciah, ciah, ciah
"loh mana saya tahu, ko tanya saya yang masih muda"
Namanya juga cerita. Semoga saja tercatat dan terkenang di abdimuda dan gnfi.
Sudah yah, masyarakat sudah menunggu lagi untuk layanan publik prima, saatnya kembali bekerja pukul 13.00 WIB.
Terimakasih untuk menerima cerita, dariku ASN Muda Daerah yang sedang bermimpi dan terus bergerak untuk Indonesia.
tabik,
deni legawa