HADIR PALING AKHIR

Gambar sampul HADIR PALING AKHIR

Ada hal yang menarik dan menggelitik lewat di beranda di media sosial saya suatu postingan terkait kehadiran dalam suatu kegiatan formal yang dianggap menentukan urutan hierarki posisi seseorang. Jika posisi kita rendah dalam hierarki jabatan maka wajib hadir sebelum kegiatan dimulai, jika telat maka dianggap penghinaan terhadap mereka yang memiliki pangkat jabatan yang lebih tinggi di ruangan kegiatan tersebut. Beda halnya dengan mereka yang pangkat jabatannya tinggi, maka telah menjadi kebiasaan yang salah, bahwa mereka boleh hadir terlambat, bahkan jika ada dua orang yang posisinya sederajat atau pangkat golongan jabatannya setara, maka mereka saling menunggu sampai semua hadir baru masuk dalam ruangan kegiatan, agar seluruh hadirin melihat dan menganggap pejabat yang terakhir datang itulah yang memiliki strata hierarki tertinggi di tempat itu. Apa iya ?! Entah darimana datangnya aturan seperti ini ?!
Bagaimana bisa aturan ini diyakini sebagai sebuah kebenaran dan dijadikan kebiasaan bahkan masih dipraktekan sampai saat ini ?! Bagaumana mungkin aturan ini dipercaya dapat meningkatkan status sosial dengan memperoleh keyakinan dipandang sebagai orang terhormat, paling terhormat ?! Bagaimana mungkin telat hadir dari jadwal yang ditentukan merupakan suatu kehormatan, dihormati, dan diyakini menjadi orang-orang terhormat ?! Kalau telat itu terhormat, bagaimana dengan yang disiplin tepat waktu ?


Nilai-nilai antikorupsi dan integritas salah satunya adalah disiplin, menurut KBBI disiplin adalah tata tertib, ketaatan kepada peraturan. Didalam nilai disiplin terkandung unsur mematuhi aturan atau tata tertib yang berlaku, termasuk tepat waktu dalam penyelenggaraan kegiatan yang sudah ditetapkan waktu-waktunya. Disiplin berarti taat aturan dan taat asas. Maka bagaimana mungkin tidak taat aturan menyalahi waktu yang ditetapkan, dikatakan terhormat dan dihormati ?! Dimana integritas ?!
Ketika pejabat datang terlambat dalam suatu kegiatan karena kondisi yang tidak disengaja, mungkin karena macet atau ada rapat sebelumnya yang waktunya mulur lebih lama, maka konsekuensinya kegiatan menjadi terlambat dimulai, sehingga urutan waktu kegiatan juga berantakan, akan ada salah satu rangkaian atau beberapa kegiatan yang dikorbankan waktunya, atau mungkin juga kegiatan juga mulur waktu selesainya. Ini baru bicara rangkaian kegiatan yang berantakan, belum bicara hak para peserta kegiatan yang diabaikan. Peserta tentu berharap kegiatan dimulai tepat waktu sesuai agenda kegiatan, bisa saja sebagian besar peserta sudah memiliki agenda-agenda lain berikutnya, sehingga jika kegiatan pertama sudah terlambat dimulai maka akan berpengaruh ke kegiatan-kegiatan berikutnya, belum lagi rasa jenuh dan
bosan menunggu itu bisa menghilangkan mood peserta. Ini adalah nilai integritas dan antikorupsi peduli, kepedulian terhadap hak orang lain, menghargai hak orang lain dan tidak mengambil hak orang lain. Menjadi seorang pejabat bukan berarti bisa semena-mena mengambil hak orang lain. Ini kita baru bicara terlambat karena tidak disengaja atau force major, bagaimana dengan terlambat yang disengaja demi kehormatan palsu tadi ?!

Ada fenomena lain yang juga dijadikan kebiasaan para pejabat yang salah, transit room. Transit room jika memang difungsikan untuk memberikan kesempatan pejabat untuk beristirahat sejenak dari kegiatan satu ke kegiatan lain, dan moment untuk beramah tamah dan berkoordinasi dengan pejabat lain silahkan saja, tapi tetap jangan telat masuk ruangan kegiatan sesuai jadwal agenda kegiatan yang sudah ditetapkan, jangan malah asik ngobrol basa basi dan mengabaikan ketepatan waktu. Apa salahnya moment ramah tamah ini dilakukan di ruangan di kursi depan yang memang disediakan untuk VIP, sehingga kegiatan bisa dimulai tepat waktu dan peserta pun melihat bahwa pejabat telah datang tepat waktu.
Memang seringkali ketika asik ngobrol kita suka lupa waktu, bukan karena disengaja, maka panitya kegiatan harus mengingatkan pejabatnya, jangan diam menunggu, jangan mempermalukan pejabat karena terlambat hadir di kegiatan. Atau mudah-mudahan saya salah, apakah sengaja terlambat supaya nanti ketika masuk ruangan kegiatan, diumumkan ke khayalak ramai bahwa pejabat mau masuk dan harap semua berdiri memberikan kehormatan ??? Mohon maaf ya, kehormatan itu ada di disiplin ketepatan waktu hadir, kehormatan itu ada di kepedulian terhadap hak waktu yang dimiliki para peserta, kehormatan itu ada pada integritas ! Tanpa integritas, palsu !

Bagikan :