Lima tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2019 saya sama seperti mahasiswa semester akhir lainnya yang sedang berusaha menyelesaikan studi S1 saya. Setelah berusaha dengan giat, akhirnya saya bisa menuntaskan perkuliahan tepat waktu. Pada Juni 2019, saya resmi diwisuda. Jauh sebelum diwisuda, saya selalu berharap dan berdoa agar setelah tamat ada pembukaan CPNS dan bisa lulus. Kabar pembukaan CPNS 2019 pun sering bergema diberbagai media saat itu.
Setelah tamat dari wisuda, saya mulai fokus belajar soal-soal CPNS dari buku dan juga mencoba berbagai Try Out Online meskipun info resmi dari BKN belum ada. Benar saja, sesuai dengan Pengumuman Menteri PANRB Tjahjo Kumolo Nomor: B/1069/M.SM.01.00/2019 tentang Informasi Penerimaan CPNS Tahun 2019 di Lingkungan Pemerintah Pusat dan Daerah tertanggal 28 Oktober 2019, pemerintah membuka pendaftaran penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 pada 11 November, tentu saya tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Setelah resmi dibuka oleh BKN saya semakin semangat untuk terus belajar supaya mendapat hasil terbaik. Saat itu saya mengambil formasi di PEMDA (Pemerintah Daerah) tepatnya Pemerintah kota Palembang karena daerah saya tidak membuka lowongan CPNS formasi guru Tahun 2019. Sistemnya adalah memilih sendiri instansi yang akan dituju, setelah banyak pertimbangan saya memilih unit kerja disalah satu SD Negeri di Kota Palembang dengan formasi guru kelas.
Tiba waktu pengumuman seleksi administrasi, saya lulus dan lanjut untuk tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Mimpi saya dari awal adalah menjadi peraih skor tertinggi di instansi saya, sekalipun formasi guru kelas di SD tersebut tersedia 4 formasi. Setelah mendapat jadwal tes, saya pun menempuh perjalanan ke kota Palembang sehari sebelum tes, jarak yang ditempuh dari rumah saya sekitar 4 jam perjalanan. Setelah mengikuti tes, saya mendapat skor yang memuaskan dan lulus Passing Grade, saya senang karena bisa memberi kabar yang baik kepada keluarga yang ikut mengantar dan bisa pulang dengan tenang.
Maret 2020 resmi diumumkan hasil SKD CPNS 2019, Alhamduillah saya mendapat skor tertinggi di instansi yang saya pilih. Saya terus mempersiapkan diri untuk tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang sudah terjadwal di laman BKN. Akan tetapi hal yang tidak terduga terjadi, wabah Covid-19 dinyatakan masuk ke Indonesia dan membuat banyak aktivitas terhenti. Tes SKB yang semestinya dilaksanakan mulai Maret 2020 juga terpaksa ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Di waktu yang belum pasti itu, saya terus mengoptimalkan diri untuk belajar dan tidak terlena dengan posisi saya yang berada diurutan pertama hasil tes SKD, tapi saya juga tidak lupa mengambil waktu istirahat. Setelah penantian yang cukup lama, akhirnya peserta CPNS 2019 mendapat kepastian jadwal SKB yang akan segera dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan, saya mendapat jadwal dibulan September 2020. Namun, beberapa waktu sebelum pelaksanaan tes SKB saya mengalami sakit yang sebelumnya tidak pernah saya alami. Saya dan keluarga berusaha semaksimal mungkin agar saya bisa kembali sehat, dengan mencoba berbagai pengobatan. Hal ini membuat saya dan keluarga sempat terpukul, karena syarat untuk mengikuti tes waktu itu adalah lolos pengecekan kesehatan, saya takut kalau suhu tubuh saya tinggi nantinya tidak bisa ikut tes di ruangan umumnya, sekalipun saya bukan terkena Covid-19. Setelah berobat dan istirahat yang cukup, kondisi saya pun membaik. Sehari sebelum pelaksanaan saya berangkat diantar keluarga saya untuk tes. Hasil yang saya peroleh memuaskan dan saya merupakan peraih 3 besar skor terbaik disesi tes saya. Setelah sebulan pelaksanaan tes tersebut, hasil final CPNS formasi 2019 pun keluar dan menempatkan saya pada posisi pertama di instansi yang saya lamar, hal ini sesuai dengan yang saya harapkan.
CPNS formasi 2019 sering disebut sebagai CPNS dengan proses rekrutmen terlama, hal ini dikarenakan formasi tahun 2019 tetapi pelaksanaan tes SKD dan SKB ditahun 2020, dan penetapan tanggal SK diakhir 2020, serta penyerahan SPMT diawal 2021. Setelah proses panjang itu akhirnya saya mulai mengabdi di bulan Februari 2021. Tidak sampai disitu, ternyata perujangan pun baru dimulai. Menjadi Fresh Graduate (FG) yang bisa langsung lulus CPNS tidak hanya mengundang apresiasi, tapi juga mendapat sentimen yang luar biasa dahsyatnya kepada saya.
Waktu itu saya hanyalah anak muda yang masih berusia 23 tahun, dan merantau jauh dari orang tua dan juga mengabdi di kota orang tanpa kenalan kolega, tetapi harus dihadapkan pada realita bahwa tidak semua orang senang melihat keberadaan kita. Mental saya diuji habis-habisan, tidak jarang saya disudutkan dan dijadikan bahan sindiran saat rapat. Katanya “pengalaman nol besar bisa apa”, tapi saya berpikir bahwa saya mengabdi kepada negara bukan untuk memuaskan sudut pandang seseorang. Saya mengabaikan hal yang memang tidak perlu dihiraukan dan fokus dengan tanggung jawab dan kinerja saya. Sekarang keadaan sudah jauh membaik dan saya berusaha lebih fokus dalam melaksanakan tugas saya.
Ada filosfi dari Jawa yang mengatakan hidup itu sawang sinawang. Orang lain yang tidak tahu bagaiamana perjuangan kita akan menganggap kita beruntung, tanpa tahu seberapa keras kita bertarung serta seberapa banyak kita berusaha, berdoa dan belajar bahkan sampai sakit sekalipun. Belum lagi setelah kita mencapai hal yang kita inginkan, kita masih dihadapkan dengan perujuangan lainnya. Tapi apapun itu, kita harus terus melangkah maju dan melalui semua hal yang ada dalam proses tersebut. Saya bersyukur karena dulu mengoptimalkan belajar saya, karena setelah pembukaan CPNS guru tahun 2019 sampai saat saya menulis artikel ini, CPNS guru belum ada pembukaan lagi. Semoga kedepannya bisa ada lagi pembukaan untuk formasi CPNS guru.