Pecandu narkoba, sebuah kata bagi sebagian orang terdengar negatif. Bagi warga kebanyakan keberadaan mereka dianggap sebagai sampah masyarakat, karena diantara mereka ada yang melakukan tindak kriminal, dan ada juga yang mengganggu kehidupan sosial warga.
Tetapi tidak semua pecandu narkoba seperti itu, karena diantara mereka ada yang kondisi ekonomi yang baik dan juga ada yang hanya menggunakan narkoba sebagai rekreasional saja.
Pengguna rekreasional merupakan pengguna yang tertarik menggunakan zat NAPZA (NArkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) dikarenakan pergaulan seperti pesta, nongkrong, dan lain sebagainya. Pada tahapan ini pengguna belum merasakan efek buruk dari penggunaan zatnya.
Namun setiap pecandu narkoba ataupun pengguna rekreasional sudah memiliki perilaku negatif yang perlu dipangkas. Untuk itu pentingnya rehabilitasi narkoba bagi orang yang menyalahgunakan zat NAPZAtersebut.
RSKO Jakarta memiliki layanan rehabilitasi narkoba yang dapat membantu warga korban penyalanggunaan obat (NAPZA) untuk dapat pulih dari kecanduannya.
Layanan medis dan rehabilitasi narkoba RSKO Jakarta tidak hanya membantu menghilangkan zat NAPZA dari dalam tubuh, tetapi juga memangkas perilaku negatif pecandu seperti berbohong, manipulasi, mengutil, mencuri, sharing penggunaan zat haram, berbuat kasar, agresif, tidak mematuhi aturan dan lainnya.
Salah-satu program yang digunakan untuk memangkas perilaku negatif pecandu dengan penerapan struktur-struktur organisasi berupa departemen-departemen pelayanan resident (pasien) di Unit Rehabilitasi NAPZA.
Departemen-departemen pelayanan diopersionalkan oleh para resident (pasien rawat inap unit rehabilitasi NAPZA RSKO Jakarta), dimana para petugas melakukan pengawasan saat pelaksanaannya.
Adapun departemen-departemen pelayanan tersebut terdiri dari; House Keeping, Laundry dan Kitchen. Kali ini yang akan dibahas adalah departemen kitchen di Unit Rehabilitasi NAPZA RSKO Jakarta.
Departemen kitchen berpusat di dapur bagi resident yang terletak di lantai 2 ruang rawat regular program. Posisinya terletak disebelah ruang petugas sejajar dengan toilet bagi resident. Ukurannya kitchen sekitar 3,2 x 5,4 meter persegi.
Bila berbicara tentang kitchen, tentu akan terkonotasikan dengan dapur. Bila itu berhubungan dengan kata depan departemen akan amat erat berhubungan dengan unit kerja yang menyiapkan makanan dan minuman atau komsumsi.
Kalau di rumah sakit itu Instalasi Gizi. Tapi kok di Unit Rehabilitasi NAPZA RSKO Jakarta ada departemen kitchen (dapur/gizi) yang dijalankan operasionalnya oleh resident atau pasien ?
Nah, inilah spesialnya RSKO Jakarta yang merupakan sakit khusus pelayanan ketergantungan obat / NAPZA / Narkoba. Rumah sakit khusus ini membuat sebuah program dimana para pecandu dipangkas perilaku negatifnya, salah satunya melalui departemen kitchen yg diopersionalkan oleh resident / pasien sendiri.
Departement Kitchen / gastronomi berperan menyiapkan makanan tiga kali sehari kepada seluruh resident (pasien) dari makan pagi (sarapan), makan siang dan makan malam di dinning room (ruang makan).
Selain itu department kitchen juga memberikan layanan penyediaan air minum dan mencuci piring. Departemen Kitchen akan berkoordinasi dengan Instalasi Gizi RSKO Jakarta setiap harinya dalam menjalankan tugasnya.
Departemen kitchen dibuat struktur layaknya organisasi atau perusahaan, dimana departemen ini dipimpin oleh seorang resident (pasien) yang ditunjuk sebagai Head of Departement (HOD) atau manager.
HOD akan didampingi oleh Ramrod (supervisor) yang bertugas mensupervisi pekerjaan anggota (crew) departmen. Setiap crew di departmen kitchen, dibawah pengawasan ramrod. HOD akan memberikan pengawasan dan memberikan delegasi langsung ke ramrod.
Setiap crew akan memiliki peran sendiri-sendiri dari yang bertugas memasak nasi, menghangatkan sayuran, membagikan makanan ke piring-piring, mencuci piring-piring, hingga yang bertugas menyiapkan air galon ( disebut dengan galon man).
Fungsi dari dibentuknya struktur-struktur ini agar mereka memahami, bahwa mereka ketika berada dikehidupan nyata akan menghadapi kenyataan ada struktur-struktur yang harus mereka jalani sesuai perannya, dan mereka harus menghormati struktur tersebut.
Rehabilitasi narkoba membuat sebuah program pemulihan perilaku sebagai simulasi kehidupan nyata yang bertujuan merubah perilaku mereka seperti warga kebanyakan.
Kondisi area kitchen yang berada di lantai 2 Unit Rehabilitasi NAPZA ini wajib bersih dan rapih tidak boleh berantakan. Kebersihan mendapatkan supervisi oleh HOD dan Ramrod. Bahkan acapkali HOD mengecek kebersihan dengan jarinya.
Ada edukasi dibalik ini, bahwa pada saat masih menjadi pecandu mereka lalai dengan kebersihan dan kerapihan.
Saat di rehabilitasi narkoba, perilaku negatif ini perlu dipangkas, karena di dunia nyata masalah kecil saja bisa menimbulkan keributan keluarga. Dapur yang kotor dan tidak rapih juga akan menjadi sarang penyakit dan hewan pengerat.
Ada yang unik di kumpulan piring yang tertata rapih di rak piring. Piring-piring dan alat makan tersebut memiliki nama masing-masing resident.
Kenapa begitu ? hal tersebut sebagai bagian dari menjaga kesehatan komunitas. Karena diantara mereka bisa saja ada yang memiliki penyakit menular. Sehingga piring dan alat makan sendiri-sendiri sebagai bagian pencegahan penyakit.
Tidak hanya itu saja, ini bagian dari memangkas perilaku negatif yakni sharing / berbagi dalam hal yang buruk, semisal menggunakan alat atau zat narkoba milik orang lain.
Itu kenapa saat makanan yang di piring resident lain pun tidak boleh di makan oleh resident lainnya. Atau resident lain tidak diperkenankan membagi makanan ke resident lain tanpa ijin dari struktur organisasi yang dibangun.
Makanan di masing-masing piring saat waktu makan pagi, siang dan malam dipersiapkan oleh crew department kitchen.
Mereka makan bersama dan dipimpin oleh chief (seorang resident yang ditunjuk sebagai pemimpin program dalam hari berjalan).
Makan bersama didahului dengan doa bersama sesuai agama masing-masing. Setelahnya, Chief akan mempersilahkan seluruh resident untuk makan.
Ada hal yang baik lain dari program yang diterapkan di department kitchen, pada pintu kitchen tertulis “ketuk dan ucapkan Communicate”. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengetuk pintu dan mengucapkan communicate sebelum masuk kitchen.
Communicate bila diartikan ke Bahasa Indonesia yaitu menyampaikan. Tetapi dalam program rehabilitasi narkoba seperti salam sebelum masuk ruangan, kalau orang Muslim masuk ruangan mengetuk sambil mengucapkan “Assalamualaikum”.
Pembalajaran ini amat penting bagi para resident agar ketika sudah pulang akan membiasakan untuk mengetuk pintu dan mengucapkan salam saat masuk rumah atau ruangan orang lain. Karena saat jadi pecandu narkoba mereka abai dengan sopan-santun.
Departement di Unit Rehabilitasi Narkoba tidak hanya department kitchen ada Laundry dan House Keeping. Setiap departemen memiliki valuenya masing-masing dalam memangkas perilaku negatif pecandu narkoba.
Para resident yang mendapatkan peran di departemen kitchen akan mendapatkan banyak hal positif yang dapat merubah perilakunya menjadi lebih baik seperti warga kebanyakan. (AM)
#ASNPunya Cerita