Tidak ada yang kebetulan
Semuanya telah digariskan
Assalaamu'alaikum,
Hallo teman-teman semua. Perkenalkan saya Agustina, ASN Badan Narkotika Nasional. Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin berbagi cerita tentang suka duka menjadi seorang penyuluh narkoba. Sejak 2016, saya telah bergabung di Badan Narkotika Nasional Kota Jambi tepatnya di bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai pegawai pemerintah non pegawai negeri alias PPNPN. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, pada tahun 2021 saya mengikuti proses panjang seleksi CPNS formasi Penyuluh Narkoba penempatan di Satuan Kerja Badan Narkotika Nasional Kota Jambi dan dinyatakan lulus. Suatu hal yang sangat disyukuri, mengingat betapa banyaknya teman-teman di luar sana yang mendambakan pekerjaan sebagai abdi negara dan saya mendapatkannya, sungguh sombong jika sampai saya menyia-nyiakannya, namun ada satu alasan yang benar-benar membuat saya bersyukur adalah karena Allah memberikan kesempatan saya untuk mengukir senyum di wajah Bapak, mamak dan suami bersamaan pada saat itu juga saya baru dikarunia anak pertama bernama Muhammad Az Zinki Ressa. Nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?
Dewasa ini bagi sebagian masyarakat, penyuluhan masih dipandang sebelah mata karena dianggap tidak penting makna dan fungsinya. Terlebih ketika masyarakat menganggap materi yang disuluhkan bukanlah kebutuhan utama dan mendesak dari penerima manfaat penyuluhan (masyarakat). Padahal jika dilihat lebih jauh, penyuluhan sebagai bagian dari sistem pembangunan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan sumberdaya manusia, khususnya pemberdayaan masyarakat (Pudji Mulyono, 2020).
Menurut Anwas (2010), pengertian penyuluhan adalah sistem pendidikan non formal dalam mengubah perilaku manusia yang didasarkan pada kebutuhan dan potensi klien dalam meningkatkan kehidupannya ke arah yang lebih baik. Nah, jika pengertian penyuluhan di atas dikaitkan dengan penyuluh narkoba, maka peran penyuluh narkoba sangat mulia dan strategis sekali dalam upaya menyelamatkan masyarakat dari ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Bagi saya, penyuluhan merupakan sarana dakwah. Bagaimana tidak, ketika kita memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat kita tengah menyampaikan ilmu, kebaikan, motivasi, kesabaran dan nasihat dan pada saat itu kita tidak tahu barangkali ada peserta yang sedang sedih hatinya, bimbang pikirannya, putus asa hidupnya dan kita hadir memberikan pencerahan agar yang sedih hatinya merasa terhibur, yang bimbang pikirannya menemuka jalan solusi dan putus asa hidupnya merasakan ketenangan. Maka tetap semangat menjalankan peran versi terbaik yang bisa kita persembahkan menjadi sebuah keharusan. Siapapun kita, apapun pekerjaan kita, kita mempunyai ladang dakwah masing-masing. Seorang ibu rumah tangga, bukan berarti ia tidak bekerja namun Allah titipkan ladang dakwahnya melalui baktinya terhadap suami, kesigapannya menyiapkan kebutuhan keluarga, keuletannya menjaga rumah. Bagi seorang pelajar atau mahasiwa ladang dakwahnya ada pada ketekunannya belajar, mendengarkan nasihat orangtua, mengerjakan tugas-tugas sekolah dan kampus. Nah, bagi saya penyuluh narkoba pun sama. Amanah untuk menyampaiakan pesan, informasi dan edukasi berwawasan anti narkoba adalah ladang dakwah yang telah Allah pilihkan. Back to our selves, menjalankannya dengan bismillah atau sebaliknya.
Selama menjalankan tugas dan tanggung jawab ini, tentu suka duka akan selalu ada. Contoh, apabila sasaran penyuluhan adalah anak-anak tak jarang suasana hati saya spontan selalu terbawa bahagia dan ceria. Setiap menyampaikan meteri saya selalu menyisipkan pertanyaan? "Coba sebutkan satu hal yang paling adik-adik syukuri dalam hidup?" Semua bergantian menjawab. "Satu hal yang paling saya syukuri adalah saya memiliki orangtua yang sayang sekali sama saya", ada juga yang berkata "saya bersyukur sekali bisa sekolah dan memiliki teman-teman yang banyak", "saya bersyukur saya bisa menjadi juara 1 lomba debat tingkat SMP se-Kota Jambi" dan rentetan jawaban hebat lainnya. Berdasarkan jawaban mereka kemudian saya gambarkan kembali bahwa semua hal yang adik-adik miliki akan hilang dan pergi jika adik-adik mencoba untuk menyalahgunakan narkoba.
Mengapa strategi ini saya lakukan? Saya teringat dengan pesan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Bapak Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si Beliau pernah menyampaikan pernyataan yan luar biasa, dan itu diawali dengan sebuah pertanyaan "Mengapa BNN hadir?" Padahal untuk penindakan kejahatan narkotika sudah ada lembaga Kepolisian yang menanganinya. Jawabannya sangat ngena di hati saya "BNN hadir karena BNN tidak hanya menindak pelaku kejahatan narkotika namun sebagai lembaga bertugas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mampu memiliki daya tangkal dalam menolak, menjauhi dan peduli akan ancaman bahaya penyalahgunaan narkotika."
Inilah juga yang menjadi motivasi dan alasan bagi saya untuk terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
Di sisi lain, menjadi penyuluh narkoba juga harus tahan banting jika sewaktu-waktu dihadapkan dengan situasi yang tidak diingini salah satunya kritikan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap BNN. Pengalaman ini pernah saya lalui, saat memberikan penyuluhan di salah satu Kelurahan yang ada di Kota Jambi. Pemberian penyuluhan berjalan lancar, namun pada saat sesi diskusi tanya jawab, seorang tokoh masyarakat menyampaikan "Bu, sekarang saya mau tanya, tugas BNN itu sebenarnya apa, ada pengedar yang ditangkap besok lepas, rehabilitasi gratis namun dimintai biaya, Ibu penyuluhan dan sosialiasi seperti ini buat apa, tidak ada gunanya sama sekali sia-sia saja ibu melakukannya!
Pengalaman ini tidak satu dua kali terjadi, bahkan bisa lebih. Meski acapkali meninggalkan rasa sedih hingga isak tangis namun sejatinya saya yakin pengalaman inilah yang menjadi pembelajaran paling berharga dalam hidup yang menempa diri saya untuk bisa kuat, tidak menyerah dan meyakini bahwa dalam situasi sesulit apapun kita selalu membutuhkan pertolongan dari Yang Maha Kuasa. Namun tidak sedikit juga saya selalu mendapatkan motivasi dari masyarakat. Seorang Ketua RT yang pernah saya berikan sosialisasi menghampiri saya di akhir acara "Bu, terimakasih atas ilmunya, tetaplah ibu melakukan tugas mulia ini, ancaman, tantangan pasti akan selalui Ibu temui tapi tetaplah berdiri kokoh untuk mengedukasi generasi muda agar terhindar dari narkoba. Kita telah memiliki tugas masing-masing dan tugas ibu adalah berdakwah, menyampaikan kebaikan dan kebenaran di tengah-tengah masyarakat." Seketika itu pula saya merasa haru hingga meneteskan air mata, teringat dengan sosok teladan terbaik sepanjang zaman Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Sungguh duka dan kesedihan yang saya dan kita rasakan dalam pekerjaan dan kehidupan ini belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan perjuangan Beliau semasa berdakwah, dicaci, dihina, diusir, dilempari batu hingga ia terluka. Namun Rasulullah mengajarkan arti kesabaran, keikhlasan, semangat dan keyakinan kepada sang pencipta bahwa Dia senantiasa melihat apapun yang kita kerjakan dan kita upayakan. Berproses adalah cara kita mengimani sunnatullah, Allah adalah Rabb Yang Maha Bijaksana. Dia menetapkan sebuah sistem dimana siapapun yang ingin berjaya janganlah ia nafikan proses. Semua yang diwali dengan bismillah insyallah akan berujung dengan kebaikan dan kabar gembira. Masyaallah luar biasa sekali, bagi saya hal-hal di atas merupakan pengalaman dan catatan berharga yang tidak bisa dilupa dan akan terpatri di dada. Bekerja adalah pengabdian yang jika kita niatkan sebagai ibadah maka akan besar pahala di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
Di akhir cerita ini saya ingin berbagi semangat untuk semua penyuluh dan siapapun yang tengah menjalankan perannya masing-masing. Mainkanlah peran itu dengan cara yang terbaik, tetap semangat, jangan pernah pikirkan keuntungan apa yang bisa kita dapatkan dari peran yang sedang kita jalankan namun pembelajaran apa yang bisa kita dapatkan, dan hal terbaik apa yang bisa kita berikan. Setiap langkah kebaikan kecil yang kita lakukan insyaallah Allah akan berikan kebaikan pula di dalamnya tidak selalu berwujud materi, bisa saja kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan di keluarga kita dan Allah selamatkan kita dari hal-hal yang berbahaya.
"Tak peduli seberapa keras kamu bekerja, tidak akan ada yang berhasil tanpa pertolongan Allah. Maka bantulah dirimu dengan meminta pertolongan kepada Allah"