Begini Uniknya dan Kekhususan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta

Gambar sampul Begini Uniknya dan Kekhususan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta

Ini catatan ku tentang pengalaman berkerja di tempat yang unik, sebuah rumah sakit pemerintah yang legendaris dan termasuk Rumah Sakit yang sering disebutkan dan muncul di berita televisi.

Bagaimana tidak ! Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta menjadi tempat dimana beberapa selebritas dikirim oleh pihak Kepolisian RI atau Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk di Detoksifikasi dan Rehabilitasi Narkoba.

Selain selebritas, sebetulnya lebih banyak warga yang menyalahgunakan obat / narkoba yang kemudian menjadi resident (penghuni / pasien) di tempat kerja ku ini.

Coba deh tanya teman atau keluarga kalian, rumah sakit atau rehabilitasi narkoba yang kalian tau ? tentu jawabannya akan ada 2 yaitu RSKO Jakarta dan Badan Narkotika Nasional (BNN). Tapi untuk BNN mereka tidak tau balai besar yang mana ?

Kenapa bisa dibilang begitu unik dan memiliki kekhususan, karena tidak semua Rumah Sakit walaupun itu Rumah Sakit Jiwa memiliki pelayanan, kegiatan atau aktivitas seperti yang RSKO Jakarta jalankan.

Apa saja kegiatan unik yang ada di RSKO Jakarta ?

1. Program Perubahan Perilaku

Taukah kalian ! program rehabilitasi narkoba selain menghilangkan zat NAPZA / Narkoba di dalam tubuh juga memangkas perilaku negatif pecandu seperti ; manipulasi, mencuri, berbohong, bertindak kasar, dll.

Dalam menerapkan program perubahan perilaku ada 3 program yang harus dijalankan dan saling bersinergi, apa saja ? 

Pertama, behaviour management shaping, program ini diarahkan untuk membentuk tingkah laku resident dengan mengelola kembali tujuan hidup dirinya. Hal ini bertujuan untuk terbentuk perilaku yang sesuai norma-norma yang berlaku dan dipegang oleh masyarakat pada umumnya.

Kedua, anger management, program ini merupakan pengendaliaan psikologi dan juga emosi resident. Mereka di edukasi teknik-teknik psikologis life skills. Teknik tersebut berupa manajemen konflik, pengendalian diri, teknik bagaimana menghindari pergaulan kelompok pengguna, dan resolusi emosi personal.

Ketiga, intelectual and spiritual shaping, ini merupakan program pengembangan kerohanian dan pemikiran. Program ini mengarahkan resident untuk mendapatkan nilai-nilai spiritual hidup, dan mengembangkan wawasan agar mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan.

 

2. Morning Meeting Resident

Setiap pagi hari pukul 08.00 WIB di Unit Rehabilitasi NAPZA RSKO Jakarta seluruh resident duduk menggunakan kursi lipat membentuk sebuah lingkaran di main hall RSKO Jakarta.

Mereka wajib berpakaian rapi, menggunakan kemeja dan memakai dasi. Lingkaran resident ini dipimpin salah-satu orang yang ditunjuk dan diawasi petugas dan tenaga kesehatan.

Kemudian resident yang ditunjuk ini akan memimpin membacakan serenity prayer yang diikuti oleh seluruh resident lainnya.

Lalu dilanjutkan sesi pertama (first half) dimulai dari announcement (pengumuman), awareness, pull ups, interruption, dan issue.

Kemudian second half dimulai dari ritual up lifter, games, weather forecast, dan news. Tidak hanya berakhir di second half, dilanjutkan dengan pembacaan process observer dan memutuskan theme of the day.

Ditutup dengan pembacaan serenity prayer dan para residen saling bersalaman serta hugh each other (saling berpelukan).

Morning meeting memiliki tujuan dalam perubahan perilaku pecandu yakni untuk membentuk sikap, menghormati yang lain, kebersamaan, kejujuran dan keberanian menyampaikan pendapat kepada orang lain.

 

3. Saturday Night Activity

Salah-satu program pemulihan pecandu narkoba lainnya ialah Saturday Night Activity (SNA). Kegiatan ini dilaksanakan pada sabtu malam / malam minggu.

Program ini merupakan kegiatan refreshing / ventilasi untuk menurunkan tekanan setelah para resident dalam 5 hari menjalani aktivitas rutin di Unit Rehabilitasi Narkoba RSKO Jakarta.

SNA dapat dikatakan sebagai refresh energi bagian pemulihan penyalahgunaan NAPZA ( narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya) / narkoba.

Tekanan yang didesain naik turun dalam 5 hari (senin-jumat) di akhir pekan dibuat lebih rendah, dan memberikan rasa bahagia bagaimana kehangatan bersama keluarga.

Pada kegiatan SNA ini mereka melakukan kegiatan berkumpul keluarga di hari libur. Kumpulan resident rehabilitasi narkoba menggunakan panggilan family atau keluarga.

Family akan mempersiapkan makan malam bersama dengan menu yang disepakati bersama saat morning meeting hari rabu.

Tidak hanya makan malam juga diadakan pertunjukan, musik, dan aktivitas rekreasional yang dirancang dan dilaksanakan oleh mereka sendiri, petugas rehabilitasi narkoba RSKO Jakarta hanya mengawasi.

Pembelajaran hirarki (tatanan struktur) & uraian tugas merupakan energi positif yang juga dijalani saat SNA. Program ini memberikan pembelajaran hidup gotong royong, adil itu bukan sama rata, tetapi sesuai porsi-nya dan tidak boleh ada yang tamak.

Pada saat SNA setiap resident dipersilahkan bila ingin ada yang menyumbang rezeki sesuai kemampuannya. Hal ini ditujukan menumbuhkan rasa kekeluargaan dalam penyelenggaraan SNA. Keluarga yang mampu membantu keluarga yang kurang.

 

4. Art Therapy

Keunikan lainnya adanya program Art Therapy Bagi Pasien Dual Diagnosis (NAPZA Skizofrenia) di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta.

Art therapy di RSKO Jakarta adalah sarana komunikasi dan bagian dari metode penyembuhan pasien dengan memanfaatkan media seni untuk berkomunikasi dan berekspresi dengan yang ada disekitarnya.

Namun umumnya art therapy ialah suatu kegiatan therapeutic yang menggunakan proses kreatif dalam media lukisan.

Secara sederhana art therapy dapat dikategorikan media ekspresif dengan menggunakan media pensil, warna dan media-media lainnya.

Art therapy di RSKO Jakarta digunakan untuk tindakan intervensi kepada pasien jiwa dan juga NAPZA / Narkoba ruang perawat spesial program (ruang perawatan untuk pasien NAPZA dengan kejiwaan dan berkebutuhan khusus).

Permasalahan utama penyalahgunaan NAPZA dengan gangguan kejiwaan adalah kesulitan membicarakan alasan mereka menggunakan zat terlarang, dan menyampaikan perasaan atas kondisi mereka terhadap petugas dan tenaga kesehatan.

Keberadaan program art therapy bagi pasien NAPZA dengan gangguan kejiwaan (dual diagnosis) merupakan bagian dari psikoterapi.

Program ini sebagai terapi penunjang dalam bentuk seni yang ditujukan untuk menyalurkan emosi, mengungkapkan perasaan mereka ketika berkomunikasi secara verbal, dimana mereka sulit mengekspresikannya.

Selain itu terapi seni ini dapat digunakan untuk mengekspresikan diri pasien secara bebas guna meningkatkan kondisi kejiwaan mereka ke arah yang lebih baik, dalam mengendalikan emosi dan menjalani pemulihan.

**

RSKO Jakarta tempat kerja yang unik, dan yang berkerja didalamnya akan mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang sulit didapatkan di fasilitas kesehatan lain.

Fasilitas kesehatan ini merupakan tangan Pemerintah untuk menyelamatkan generasi bangsa kedepan, Indonesia Emas 2045. (AM)

#ASNpunyacerita

 

Bagikan :