#ASNPunyaCerita, Pengembangan Talenta ASN : Menulislah maka kau akan dikenang!

Gambar sampul #ASNPunyaCerita, Pengembangan Talenta ASN : Menulislah maka kau akan dikenang!

Aku ingat kala itu, aku berlari-lari riang dari kamarku menuju dapur, segera memeluk Ibuku yang sedang menyiapkan sarapan. Bu, alhamdulillah naskah buku MP-ASI diterima oleh penerbit, ucapku dengan netra berkaca-kaca. Ibu langsung membalas pelukanku dengan hangat, sembari mengucap hamdalah. Hari itu adalah hari sabtu, 30 April 2016 pukul 08.49 WIB, hari yang sangat bersejarah untukku karena pihak penerbit melalui surel mengirimkan berita bahwa naskah yang kukirimkan kepada mereka diputuskan untuk diterima.

 

Sebelum kulanjutkan ceritaku, perkenalkan aku adalah seorang ASN yang bekerja sebagai tenaga kependidikan pada salah satu Lembaga Pendidikan Vokasi Kesehatan di kota Palangka Raya. Latar belakang pendidikanku adalah ilmu gizi. Keseharianku adalah membantu tenaga pendidik untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga kesehatan yang ahli, terampil dan kompeten dibidang gizi, siap kerja dan mampu bersaing secara global dan mendunia. Selain menjalani rutinitas tersebut, aku adalah seorang ASN yang suka menulis walaupun hanyalah penulis amatir.

 

Kegemaranku adalah menulis, entah itu menulis puisi, menulis cerpen ataupun menulis buku nonfiksi. Awalnya menulis ini hanya dijadikan sebagai hobi jika waktu kosong atau kadang dikala lara, hingga pada tahun 2016 itulah aku memutuskan untuk mengirimkan naskah buku yang kutulis ke penerbit nasional, hingga akhirnya diterima. Semenjak buku pertama diterima oleh penerbit, semangat menulisku semakin membara, aku menulis lagi beberapa buku bahkan menggandeng beberapa teman seprofesi baik yang di kota Palangka Raya dan propinsi lainnya seperti Yogyakarta dan Lampung.

 

Aku sadar menjadi penulis tidaklah mudah, aku harus banyak belajar dan belajar tentang kepenulisan agar karya buku yang kubuat menarik, berkualitas dan disukai oleh masyarakat pecinta literasi. Berbagai kegiatan webinar, workshop, pelatihan dan sertifikasi dibidang penulisan berusaha untuk kuikuti. Aku bersyukur , ditempat kerjaku, atasan dan teman-teman kerja sangat mendukung, bahkan beberapa kegiatan pelatihan dan sertifikasi dibiayai dari kantor tempatku bekerja.

 

Akhirnya dengan melalui berbagai proses pada tahun 2016 itu juga untuk pertama kalinya buku nonfiksi berjudul Makanan Pendamping ASI terbit dan oleh penerbit saat itu diberikan gratis 100 buku untuk dijadikan sebagai bahan promosi. Penerbit yang kupilih saat itu adalah penerbit buku nasional dari Yogyakarta dan dalam proses penulisan tidak dikenakan biaya alias gratis. Lautan kegembiraan tak dapat kubendung saat itu, namun disaat itu juga aku meneteskan air mata karena saat buku pertamaku telah terbit dan sampai dipangkuan, ibuku yang selalu memberikan bantuan, dukungan dan doanya telah tiada. Ibu, kupersembahkan buku ini untukmu, karena jasamu, dukunganmu, doamu maka buku ini kini ada.

 

Terbitnya buku pertama ini kujadikan sebagai api semangat untuk menulis buku-buku selanjutnya. Hingga pada tahun 2017 aku dimudahkan menulis 2 buku di bidang gizi. Begitu pula pada tahun 2018 sekitar 2 buku alhamdulillah bisa terbit, dan masing-masing satu buku pada tahun 2020, 2022 dan 2023. Selanjutnya disela-sela tahun tersebut dimulai pada tahun 2022 aku mencoba untuk bergabung membuat buku antologi cerpen anak dan berhasil menulis 3 buku antologi dan pada tahun 2023 sebanyak 3 buku antologi dan dua buku antologi finalis lomba menulis cerpen anak.

 

Aku menyadari, hingga saat ini aku hanyalah penulis amatir namun aku selalu berusaha untuk selalu belajar dan mengembangkan talenta yang kumiliki. Selalu terngiang ucapan Imam Al Ghazali yang mengatakan bahwa Jika kamu bukan anak seorang raja, bukan juga anak seorang ulama besar maka menulislah. Menulis membawa banyak manfaat dan kebaikan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Beberapa hal yang membuatku giat menulis adalah karena aku ingin buku-buku yang kutulis : 1) Dapat menjadi sedekah jariyah yang tak putus-putus, 2) Dapat dibaca oleh anak cucuku kelak dan semoga bisa menjadi hal yang membanggakan untuk mereka, 3) Dapat membantu mahasiswa dalam melancarkan proses perkuliahannya, 4) Dapat memberikan wawasan dan tambahan ilmu pengetahuan untuk pecinta ilmu dimanapun berada.

 

Kini pada tahun 2024, tepat 18 tahun sudah aku mengabdi sebagai ASN. Usia ini adalah usia yang cukup matang karena merupakan fase masa remaja akhir menuju usia dewasa. Menjadi ASN adalah merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan, namun memiliki tanggung jawab besar. Tanggung jawab untuk bekerja secara profesional dan berintegritas. Selain itu seorang ASN juga berkewajiban untuk mengembangkan diri salah satunya dengan mengembangkan talenta diri. Sehingga pada tahun 2024 tepatnya pada tanggal 3 Maret 2024 alhamdulillah atas izin Allah, aku lulus dan mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai Penulis Buku Nonfiksi yang dikeluarkan oleh BNSP.

 

Menulis bukanlah suatu paksaan namun suatu kebutuhan karena dengan menulis kita banyak membaca dan banyak belajar. Menulis dapat mengatasi salah satu kekeuranganku karena pada dasarnya aku adalah orang yang sangat pelupa. Kebiasaan menulis ini semoga dapat mencegah kepikunan di masa tua nanti. Tak perlu menunggu sempurna untuk bisa menghasilkan karya karena aku yakin Allah akan memudahkan selama semua yang kita lakukan kita niatkan untuk kebaikan dan karena Allah SWT. Yuk Menulislah, karena Apa yang diucapkan akan dilupakan, tetapi yang ditulis akan selalu diingat.

Bagikan :