Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah dua bagian yang tidak bisa dipisahkan. Memang saat ini belum bersama, namun jika sudah menyatu akan tercipta sebuah harapan Indonesia emas 2045, mantap.
Dari keterangan Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas saat Konferensi Pers “Skema Pemindahan ASN ke IKN” total jumlah ASN yang pindah ke IKN secara bertahap sebanyak 32.937 pegawai.
Hal ini menjadi pro kontra di ASN sendiri khsusunya ASN pusat. Ada yang enggan pindah sehingga melakukan mutasi ke daerah, namun sebenarnya tidak sedikit juga yang ingin pindah ke IKN termasuk ASN daerah.
ASN yang pindah ke IKN menurut saya adalah para ASN pilihan karena akan menjadi yang pertama merasakan dan menerapkan sebuah sistem baru yang di desain seideal itu.
Saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ibu Kota Nusantara (IKN), Ridwan Kamil mengatakan bahwa membuat IKN adalah sebuah keputusan bersejarah dan merupakan mimpi besar dari bangsa yang besar karena IKN akan menjadi etalase atau akan menggambarkan wajah bangsa kita yang maju.
Kehadiran IKN sendiri didesain untuk mempercepat transformasi secara keseluruhan sebagai cita-cita Indonesia emas 2045. Tujuannya bukan hanya pindah kota tapi pindah pola pikir baru dan gaya hidup sebagai bentuk transformasi bangsa dan bernegara.
Desain dan sistem yang dibangun begitu revolusioner, tetapi sukses gagalnya tergantung dari kita sendiri. Tiga fungsi ASN dalam UU Nomor 20 Tahun 2023 yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Semuanya sudah diputuskan, jadi kita bela kita dukung.
IKN dan ASN nya akan bisa menjadi sebuah Ibu kota terbaik dunia di masa depan asal kita kompak dan bersatu karena Indonesia sendiri nyawanya adalah gotong royong. Mari kita bersama dan berkontribusi untuk negara agar harapan dan cita-cita Indonesia emas 2045 semakin nyata.
#ASNPunyaCerita