30 Menit Hingga 1 Jam Untuk 8 Jam yang Efektif

Gambar sampul 30 Menit Hingga 1 Jam Untuk 8 Jam yang Efektif

“Jika anda berfokus pada yang anda lakukan, anda dapat mencapai apapun”, merupakan kata-kata yang diucapkan Marty McFly dalam Back to the Future. Rasanya kutipan tersebut sesuai untuk setiap pekerjaan yang kita lakukan, terutama sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Akan tetapi, dengan maraknya media sosial dan kebiasaan yang kurang optimal, ASN justru mengacu pada kutipan berikut: “Jangan pekerjaanmu menunda ngopimu”.

Sebagai ASN, tidak ada salahnya kita mempersiapkan kegiatan kita dengan sarapan ataupun dengan ‘ngopi’. Namun, sarapan dan ‘ngopi’ tidak selalu mampu memantapkan diri kita dalam melaksanakan pekerjaan kita. Jam kerja memang benar mulai dari pukul 07.30 atau 08.00, namun bukan berarti fisik dan jiwa kita 100% fokus pada pekerjaan tersebut.

Di Mahkamah Agung, ASN diwajibkan untuk mengisi kegiatan atau agenda setiap harinya dalam Laporan Lembar Kerja (LLK). LLK diisi dengan kegiatan rinci atau detail lengkap dengan keluaran yang diharapkan. Bahkan dalam LLK dimungkinkan untuk mengisi waktu istirahat. LLK ini juga menjadi dasar acuan penilaian ASN di lingkungan Mahkamah Agung.

Menariknya pengisian LLK setiap harinya menjadi kesempatan penggunaan waktu untuk refleksi singkat serta memfokuskan target harian. Mengingat keterbatasan waktu dan porsi waktu, menarik untuk menggunakan kewajiban ASN di Mahkamah Agung untuk mengisi LLK sebagai kesempatan untuk melakukan kontemplasi diri.

Mulai pada pukul 07.30 atau 08.00, ASN dapat mengambil waktu di depan komputer atau gawai lain untuk mengakses LLK. Sambil menyeruput kopi dan memakan gorengan, ASN dapat mengambil waktu hening. Kontemplasi diri adalah perbuatan perenungan secara mandiri yang ditujukan untuk mendapatkan persepsi dan kognisi atas suatu pekerjaan yang hendak kita lakukan. Ketika kita sudah mendapatkan pandangan atau ilham untuk melakukan suatu pekerjaan, maka kita dapat beradaptasi terhadap pelaksanaan pekerjaan.

Dengan keterbatasan anggaran yang berdampak pada efisiensi kinerja, tidak ada salahnya untuk menggunakan waktu 30 menit hingga 1 jam untuk dapat menenangkan diri, mengidentifikasi pekerjaan yang harus kita kerjakan, mengenal kemampuan diri pada hari itu, dan mengoptimalkan kemampuan diri untuk mencapai target yang telah ditetapkan untuk menghasilkan keluaran yang diharapkan dari target pekerjaan.

Penggunaan waktu 30 menit hingga 1 jam tersebut mungkin dipandang sebagai sesuatu yang boros atau sia-sia, namun menurut John Eccles menegaskan pentingnya kontemplasi oleh karena pikiran dari otak yang mengendalikan perilaku dan pola pikir seseorang dalam bertindak (Eccles, 2021:10). Dalam hal ini, kontemplasi diri sangat penting untuk dilakukan agar mencapai pekerjaan yang efektif. Waktu 30 menit hingga 1 jam jika diukur berdasarkan rasio durasi jam kerja yaitu 8 jam adalah masih sedikit waktu dibandingkan 7 jam kerja yang optimal dan efektif. Persiapan kinerja dalam 30 menit hingga 1 jam tersebut merupakan salah satu bentuk efisiensi kontemplasi diri.

Sebagai contoh, unit kerja mulai aktif bekerja pada pukul 08.00 WIB dimana saya telah mendapat persetujuan dari pimpinan untuk mengambil waktu 30 menit guna mengisi LLK. Dalam pengisian LLK, saya merancang kegiatan pada hari kerja tersebut sambil pelan-pelan memakan gorengan dan kopi yang sudah saya beli sebelumnya di kantin. Dengan perut yang sudah terisi, saya menjadi tenang dan melihat kekuatan fisik saya apakah saya dapat menyelesaikan analisis berkas, monitoring dan evaluasi bidang pengawasan, hingga pelaksanaan tindak lanjut atas temuan pengawasan. Ketika saya teringat bahwa ada kegiatan teleconference pengarahan dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum pada pukul 13.00 WIB, saya mengalokasi waktu analisis berkas dari pukul 08.30 WIB hingga 09.30 WIB, monitoring dan evaluasi bidang pengawasan pada pukul 09.30 WIB hingga 10.30 WIB, dan tindak lanjut atas temuan pengawasan pada pukul 10.30 WIB hingga 12.00 WIB. Bagaimana dengan pukul 12.00 WIB hingga 13.00 WIB? Saya optimalkan untuk istirahat makan siang agar melepaskan rasa lelah fisik maupun recharge isi perut. Waktu kerja 13.00 WIB menjadi sarana mengikuti teleconference dari pusat sampai selesai dengan target keluaran pribadi saya sendiri yaitu catatan pengarahan.

Semua rancangan pelaksanaan tersebut saya yakini dan amini akan terlaksana sesuai rencana dan sesuai dengan target keluaran oleh karena saya sudah berkontemplasi serta menyesuaikan dengan kesanggupan saya pada hari tersebut agar kemampuan kognitif dan mental health tetap terjaga. Tentunya yang terutama sebelum memulai semuanya itu adalah tetap dengan berdoa terlebih dahulu agar pikiran dan hati makin tenang serta semua hal yang dlakukan menjadi berkah sesuai ajaran agama Tuhan YME.

Tetap semangat para ASN dan segenap pelaku kerja untuk mencapai kinerja yang optimal dan efisien.

Referensi:

Malik Badri, Contemplation an Islamic Psychospiritual Study, London: HIT, 2021

#NulisSembariDinas #EfisiensidanAdaptasi

Bagikan :
Tag :
-