Pegawai Negeri Sipil atau sekarang merupakan bagian dari ASN adalah profesi yang masih sangat digandrungi oleh para lulusan sarjana khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur. Dari tahun ke tahun, jumlah calon pendaftar baik dari luar wilayah ataupun putra putri daerah semakin meningkat walaupun jumlah formasi yang disediakan pemerintah daerah lebih sedikit dibandingkan jumlah pendaftar.
Rasio jumlah formasi dan jumlah pendaftar inilah yang sering menjadi batu sandungan untuk memulai mimpi menjadi seorang PNS. Ketika harus berhadapan dengan jumlah pesaing dan ada tidaknya formasi sesuai jurusan pendaftar.
Ketika memiliki ijasah sarjana,hal pertama yang dicaritahu adalah kapan pendaftaran CPNS. Niat dan tekad mulai dikumpulkan,tetapi apalah daya ternyata formasi dengan tingkat pendidikan sarjana tidak disediakan. Saat itulah niat mendaftarpun terhentikan. Karena tekad dan niat, mulailah mencari tahu bagaimana alur mengusulkan formasi kepada Pemerintah Daerah.
Agar ijasahpun tidak nganggur,bekerja menjadi karyawati swasta pun dijalani hampir selama 2 tahun. Tahun pun terus berganti,permohonan usulan pun sudah diikuti sesuai arahan instansi yang berwewenang tetapi usulan formasipun tak kunjung muncul untuk jabatan yang sesuai dengan pendidikan saya. Semangatpun terus ditumbuhkan dan percaya bahwa akan ada waktu yang tepat.
Saat itupun datang,walaupun formasi jabatan saya tidak ada,tetapi ada peluang bagi saya untuk mendaftar di formasi semua jurusan. Yei..saya tetap semangat belajar dan berdoa. Yah sepertinya belum beruntung,saya menempati posisi 3 dan yang dibutuhkan hanya 2. Begitulah terus berulang sampai dengan tahun ke10 setelah tamat kuliah,formasi dengan tingkat pendidikan sarjana tetap tidak dimunculkan di daerah saya.
Dua tahun resign dari karyawati swasta,mencoba menjadi seorang honorer di salah satu Instansi Pemerintah pelayan publik dengan mengandalkan kemampuan komputer standart menjadi seorang Operator. Posisi operator yang kosong disebabkan adanya yang telah lulus CPNS saat itu sehingga niatpun muncul untuk mencobanya.
Tahun 2019,pembukaan test CPNS pun dibuka lagi. Jabatan yang sama yg dilamarpun tak kunjung ada. Tetap semangat dan terus belajar dari Youtube,bergabung di bimbel,dan berdoa. Karena sistem CAT sudah dimulai saat itu. Yei...SKD pun lolos di peringkat 2. Masih dengan harapan yang sama lanjut ke SKB dan ternyata masih belum beruntung karena tetap berada di posisi kedua.
Tahun pun berjalan,menjalani pekerjaan sebagai honorerpun berjalan hingga tahun ke delapan,melayani masyarakat dengan ikhlas dan bekerja sesuai aturan yang berlaku. Karena besar dan niatnya menjadi seorang PNS,di tahun 2021 mendaftar kembali di seleksi CPNS di Kabupaten tetangga yang berjarak kurang lebih 136 KM. Puji Tuhan formasi yang dikeluarkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan bisa lulus di tahun tersebut walapun harus ada drama dan dilema berjauhan dari keluarga,anak dan juga suami (agak sedih ).
Tak ada yang mudah untuk sesuatu yang indah,tetap percaya,jangan menyerah karena suatu panggilan menjadi berkat jika ikhlas dan mau berkorban.